PPP Akui Incar Amran Sulaiman Jadi Ketua Umum, Bantah Terkait Faktor Haji Isam

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Mei 2025, 18:22
ppp, haji isam, amran sulaiman
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kanan) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Muhammad Romahurmuziy (kiri) dan Sekjen Arwani Thomafi (tengah) berfoto bersama kader pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengincar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar dapat menjadi ketua umum dalam muktamar yang akan digelar pada September mendatang. PPP juga membantah kabar keberadaan pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam sebagai faktor menggaet Amran Sulaiman.

Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Muhammad Romahurmuziy (Rommy) menyebut sosok Amran merupakan figur yang relevan untuk membawa PPP kembali menjadi partai politik (parpol) anggota parlemen pada 2029.

Ia menilai Amran punya sejumlah kriteria mumpuni sebagai pimpinan parpol, antara lain populer dan punya sumber daya atau logistik politik kuat.

“Bahwa beliau (Amran) adalah kerabat Haji Isam, tentunya ini kebetulan yang baik jika memang akhirnya Pak Amran ditakdirkan memimpin PPP,” kata Rommy dalam keterangan tertulis, Senin (26/5).

Rommy juga membantah kabar Haji Isam akan mengambil PPP lewat saudaranya yakni Amran Sulaiman. Menurutnya, Haji Isam merupakan komunikasi dengan jejaring komunikasi yang kuat dan tak terbatas PPP.

"Bisa dilihat, berapa banyak anggota Kabinet Merah Putih lintas partai yang merupakan 'orang Haji Isam'," kata Rommy.

Dia mengatakan, seluruh kader partai saat ini sedang mencari sosok ketua umum yang dapat bersedia mencurahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mengembalikan PPP ke Senayan pada pemilihan umum 2029 mendatang.

“Kami seluruh kader PPP memang sedang talent scouting mencari pemimpin extra ordinary ke depan yang bersedia mewakafkan sumber daya yang dimilikinya untuk membantu PPP kembali ke Senayan,” kata Rommy dalam siaran pers pada Senin (26/5).

Rommy mengatakan dirinya bersama beberapa pimpinan senior PPP telah menyambangi Amran pada Ramadan, Maret lalu. Selain Rommy, sejumlah kader PPP yang berkunjung ke paviliun pribadi Amran di Pantai Gapura, Makassar, saat itu adalah pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Muhamad Mardiono dan Sekretaris Jenderal PPP Arnawi Thomafi.

Menurut Rommy, pertemuan halal bi halal tersebut juga dihadiri oleh belasan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP. “Bagi saya, maknanya tunggal, bahwa Pak Mardiono sudah menerima jika Pak Amran memimpin PPP ke depan,” ujarnya.

Ia mengakui munculnya nama Amran sebagai bakal calon Ketua Umum PPP salah satunya berawal dari hasil diskusi dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Ia bercerita, Jokowi memandang Amran sebagai sosok yang berkualitas dan bisa dipercaya untuk mengemban tanggung jawab besar.

Menurut Rommy, saran dari Jokowi tak terlepas dari status Amran yang pernah menjadi Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Maju. “Apakah Pak Jokowi cawe-cawe soal nama Pak Amran? Sama sekali tidak. Beliau beberapa kali saya mintai pandangan, bagaimana cara paling efektif mengembalikan PPP ke Senayan,” kata Rommy.

Adapun PPP terdepak dari keanggotaan parpol parlemen merujuk pada hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 2019.

Partai berlogo Ka’bah itu hanya mengantongi 5.878.777 suara atau setara 3,87%. Jumlah ini kurang dari syarat minimal partai bisa lolos ke senayan yaitu 4% seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan