Dedi Mulyadi Cabut Izin Tambang di Gunung Kuda Usai Longsor Tewaskan 14 Orang

Desy Setyowati
31 Mei 2025, 16:57
gunung kuda, dedi mulyadi,
ANTARA/Fathnur Rohman.
Petugas saat mengevakuasi jasad korban yang sempat tertimbun material longsor di Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi mencabut izin operasional tambang galin C di kawasan Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, menyusul insiden longsor pada Jumat (30/5) yang menewaskan 14 orang.

Dedi Mulyadi mengatakan tambang yang dikelola Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah itu sudah beberapa kali mendapat peringatan dari Pemprov Jawa Barat, terkait risiko keselamatan kerja.

“Dinas ESDM Jabar sudah beberapa kali memberikan surat peringatan tentang bahaya pengelolaan tambang ini,” kata Dedi Mulyadi di Cirebon, Sabtu (31/5).

Ia menegaskan pencabutan izin dilakukan, sebagai sanksi administratif karena pengelola tambang dinilai tidak memiliki standar keamanan kerja yang memadai.

Selain tambang Al-Azhariyah, Pemprov Jawa Barat menghentikan operasional dua tambang lain di sekitar lokasi yang dikelola yayasan. “Ketiganya sudah kami tutup tadi malam,” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengungkapkan izin tambang di kawasan Gunung Kuda, diterbitkan pada 2020 dan akan habis pada Oktober 2025. Namun, karena izin diterbitkan sebelum ia menjabat gubernur, maka pihaknya tidak bisa membatalkan izin secara langsung.

Pemprov Jawa Barat juga sedang menjalankan moratorium perizinan tambang, sebagai langkah evaluasi terhadap seluruh aktivitas pertambangan di wilayahnya.

Dedi Mulyadi menuturkan, penertiban tambang ilegal sudah dilakukan di berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Karawang, Subang, dan tambang emas milik pengusaha asing asal Korea Selatan.

“Seminggu lalu, kami menutup tambang di Tasikmalaya. Sekarang sedang memproses kasus pidana tambang ilegal di sana,” katanya.

Menurut dia, langkah tegas itu diambil demi mencegah kerusakan lingkungan sekaligus melindungi keselamatan pekerja tambang.

Ia memastikan, Pemprov Jawa Barat akan terus konsisten menindak tambang yang berpotensi merusak lingkungan dan membahayakan keselamatan masyarakat. “Kapolda juga relatif tegas (soal proses hukum). Jadi sudah banyak langkah yang kami lakukan bersama-sama,” ujar dia.

Cerita Korban Selamat Longsor Gunung Kuda

Salah satu korban selamat dari peristiwa longsor di Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, bernama Taryana (45 tahun) mengungkapkan momen saat dirinya tertimbun material longsoran dan berlindung dalam truk pengangkut batu pada Jumat siang (30/5).

Warga asal Kabupaten Indramayu tersebut mengatakan saat itu, dirinya sedang melakukan aktivitas bongkar muat batu dari alat berat di kawasan tambang galian C Gunung Kuda.

Saat kejadian, Taryana melihat batu besar mulai bergerak dari atas bukit, sehingga dirinya langsung berlari masuk ke dalam kabin truk untuk menyelamatkan diri.

“Saya baru muat tiga bucket. Saat lihat ke atas, batu besar mulai gerak. Saya langsung masuk ke truk,” kata Taryana di Posko SAR Gunung Kuda Cirebon, Sabtu (31/5).

Tidak lama setelah itu, longsoran menerjang dan menimbun truk, sehingga dirinya terjebak di dalam kabin selama kurang lebih 30 menit.

Dalam kondisi gelap dan sempit, ia sempat panik, tetapi segera menghubungi temannya lewat handphone atau HP. “Ponsel saya saat itu masih nyala. Saya langsung telepon teman, minta tolong. Saya bilang masih hidup, kejepit,” ujarnya.

Dia mengatakan proses penyelamatan berlangsung dramatis, karena alat dongkrak yang dibawa untuk mengevakuasinya tidak bisa digunakan.

Setelah itu, petugas penyelamat akhirnya menggunakan pipa besi untuk membengkokkan setir truk agar dirinya bisa keluar. “Setelah setir dibengkokkan, saya bisa keluar. Alhamdulillah selamat. Cuma tangan sedikit nyeri,” tuturnya.

Ia mengatakan, sebelum kejadian ada sekitar 20 orang di lokasi. Sebagian besar merupakan pekerja tambang dan sopir.

Selain itu, dia melihat ada beberapa mobil lain ikut tertimbun, salah satunya membawa keluarga pekerja yang saat ini dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf M. Yusron menyampaikan hingga saat ini terdapat 14 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Gunung Kuda Cirebon.

“Pagi ini kami melanjutkan proses evakuasi. Ada enam truk, satu ekskavator, dan 400 personel gabungan diterjunkan,” ujarnya.

Proses pencarian dilakukan dengan pengamanan ketat dan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditentukan, karena potensi longsor masih tinggi. Pencarian dibagi dalam dua sektor yakni sisi timur dan barat, menyesuaikan lokasi korban yang diduga masih tertimbun material longsor.

“Evakuasi dilakukan dengan hati-hati. Setiap langkah diawali peninjauan bersama ESDM dan Basarnas agar personel tetap berada di zona aman,” kata dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan