Prabowo Laksanakan Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Pesan Perdamaian Bergema

Karunia Putri
6 Juni 2025, 08:47
Presiden Prabowo Subianto (kelima kiri) didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (keenam kiri) dan Sekjen Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani (ketujuh kiri) bersiap mengikuti shalat Idul Adha 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, J
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Presiden Prabowo Subianto (kelima kiri) didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (keenam kiri) dan Sekjen Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani (ketujuh kiri) bersiap mengikuti shalat Idul Adha 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025). Umat Islam Indonesia merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 H pada hari Jumat (6/6).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jumat (6/6). Prabowo yang berada di  saf pertama tampil menggunakan setelan kemeja putih dan celana hitam, dilengkapi peci hitam.

Selain Prabowo, terdapat jajaran para menteri yang juga melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal.  Selain itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Puan Maharani juga terlihat salat di sana.

Selesai melaksanakan salat, Prabowo tampak berjalan menyalami khatib salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Wan Jamaluddin, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Dalam khutbahnya, Jamaluddin menyampaikan ibadah kurban bukan hanya seremonial penyembelihan hewan, namun di balik itu ada nilai-nilai spiritual dan sosial.

“Kurban adalah bentuk aktualisasi dari cinta kasih kepada Allah yang ditunjukkan dengan ketaatan serta cinta kepada sesama manusia. Hal tersebut ditunjukkan melalui pembagian daging kurban,” kata Jamaluddin ketika membawa khutbah salat Idul Adha Jumat (6/6).

Ia juga menyinggung peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, sebagaimana tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kata dia, Indonesia turut berkomitmen dalam menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

“Hari ini, ketegangan politik dan peperangan masih berkecamuk di berbagai kawasan, mulai dari Eropa, Timur Tengah seperti Palestina, hingga Asia Selatan. Semua itu berdampak besar terhadap stabilitas dan keamanan global,” ucapnya.

Jamaluddin menekankan bahwa konflik-konflik tersebut harus segera diakhiri demi terciptanya perdamaian dan kemanusiaan yang lebih baik di seluruh dunia.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan