Serba-serbi Hari Raya Idul Adha, Prabowo Kurbankan 985 Sapi hingga Ganjil Genap


Umat Muslim di Indonesia tengah merayakan hari raya Idul Adha 1446 hijriah, Jumat (6/6). Presiden Prabowo Subianto melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta. Ia berada di shaf pertama dengan mengenakan kemeja putih, celana hitam serta peci berwarna hitam.
Sejumlah pejabat negara juga terlihat hadir dalam salat berjamaah tersebut. Termasuk Ketua DPR Puan Maharani dan jajaran menteri kabinet.
Usai salat, Prabowo menyalami khatib salat Idul Adha, Wan Jamaluddin, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Dalam khutbahnya, Jamaluddin menyampaikan bahwa ibadah kurban bukan sekadar seremonial penyembelihan hewan, melainkan bentuk aktualisasi cinta kepada Allah yang diwujudkan dalam ketaatan serta kepedulian terhadap sesama manusia.
“Hal tersebut ditunjukkan melalui pembagian daging kurban,” kata Jamaluddin ketika membawa khutbah salat Idul Adha Jumat (6/6).
Berikut Katadata.co.id sajikan serba-serbi seputar perayaan hari raya Idul Adha 1446 H:
985 Sapi Kurban Presiden Disalurkan ke Berbagai Daerah
Presiden Prabowo menyerahkan sebanyak 985 ekor sapi kurban untuk dikurbankan ke berbagai wilayah di Indonesia pada hari raya Idul Adha 1446 H. Jenis sapi yang disalurkan antara lain Limosin, Simental, Peranakan Ongole, Brahman, Angus dan Sapi Bali.
Khusus untuk Masjid Istiqlal, Prabowo menyiapkan satu ekor sapi ras Limosin dengan bobot 1,25 ton. Wakil Menteri Sekrearis Negara Juri Ardiantoro mengatakan sapi terberat menurut Juri memiliki bobot 1,3 ton.
Menurut Juri penyaluran kurban dilakukan melalui dua skema. Pertama, sebanyak 607 sapi disalurkan melalui pemerintah daerah ke masjid dan titik-titik yang ditunjuk kepala daerah di 514 kabupaten atau kota dan 38 provinsi dengan masing-masing kota menerima satu ekor sapi. Beberapa daerah yang tidak memiliki sapi berbobot antara 800 sampai 1.300 kilogram mendapatkan dua ekor.
Skema kedua, sebanyak 378 sapi diserahkan langsung kepada tokoh masyarakat, pondok pesantren, serta kelompok masyarakat yang membutuhkan.
“Seluruh sapi telah diperiksa dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” kata Juri kepada wartawan di Istana Merdeka, Kamis (5/6).
Prabowo Beli 573 Sapi dari Peternak Lokal
Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sekretariat Negara membeli sebanyak 985 ekor sapi kurban dari 573 peternak lokal di berbagai daerah. Kemudian, sapi tersebut akan disalurkan ke masjid-masjid di 38 provinsi dan 514 kabupaten atau kota. Sapi terbesar berasal dari Jawa Barat dan Bengkulu dengan berat mencapai 1,3 ton.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan langkah pembelian sapi kurban dari peternak lokal itu bukan sekadar simbol kepedulian sosial, melainkan menjadi momentum pemberdayaan ekonomi rakyat.
"Kami beli sapinya dari 573 peternak lokal di berbagai daerah. Harapannya ini juga bisa memperkuat ekosistem peternakan nasional," kata Juri pada Kamis (5/6).
69 Ribu Hewan Kurban Disembelih di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memperkirakan jumlah hewan kurban yang akan disembelih di Jakarta tahun ini mencapai sekitar 69 ribu ekor.
Pemprov DKI mengerahkan 90 dokter hewan dan 300 juru sembelih halal (Juleha) untuk memeriksa kondisi hewan dan kualitas daging kurban. Petugas akan memastikan kesehatan hewan, kualitas tempat pemotongan, dan keamanan konsumsi daging oleh masyarakat.
“Jakarta sudah sangat siap menyambut Idul Adha, termasuk memastikan semua hewan bebas dari PMK, flu, dan penyakit lainnya,” kata Pramono dikutip Antara, Jumat (6/6).
Depok Temukan 743 Hewan Tidak Layak Kurban
Sementara itu, Pemerintah Kota Depok menemukan sebanyak 743 ekor hewan tidak layak untuk dikurbankan. Mengutip kantor berita Antara, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok telah memeriksa 23.240 ekor hewan di 296 lapak, dengan rincian 9.495 sapi, 9.306 kambing, 4.437 domba dan 2 kerbau.
Sebanyak 22.506 hewan dinyatakan sehat dan layak, sementara sisanya dinyatakan tidak layak karena alasan sapi tersebut sakit ringan, belum cukup umur, cacat atau terlalu kurus. .
“Kami ingin memastikan pelaksanaan ibadah kurban berlangsung aman, sehat, dan sesuai syariat,” ujar Kepala DKP3, Widyati Riyandari, dikutip Antara, Jumat (6/6).
DKP3 telah melakukan pemeriksaan ini sejak 27 Mei hingga 3 Juni 2025 di lapak yang tersebar di 11 kecamatan.
Ganjil Genap Ditiadakan Selama Libur Idul Adha
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meniadakan kebijakan ganjil-genap pada Jumat (6/6) seiring perayaan Hari Raya Idul Adha. Kebijakan ini sesuai dengan Pasal 3 Ayat 3 Pergub Nomor 88 Tahun 2019 yang menyebutkan ganjil-genap tidak berlaku pada hari libur nasional.
Peniadaan ini juga didasarkan pada Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025. Menteri tersebut adalah Menteri Agama, Menteri Ketanagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Meski demikian, pengawasan lalu lintas dengan kamera ETLE tetap berjalan, dan pelanggar tetap akan ditindak.
Ganjil-genap akan kembali diberlakukan pada Selasa (10/6) dengan jam operasional pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB di 26 titik Jakarta. Pelanggar bisa dikenakan sanksi denda hingga Rp 500.000 sesuai UU LLAJ.