Jabodetabek Berkabut dan Lebih Sejuk dari Biasanya, Ini Penyebabnya

Ade Rosman
30 Juni 2025, 13:26
jabodetabek, jakarta, australia, musim dingin, bmkg
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz
Warga berolahraga di tengah hujan saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (9/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Udara di Jakarta dan sekitarnya pada belakangan lebih dingin pada biasanya. Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menjelaskan fenomena ini diakibatkan beberapa faktor.

Pertama, disebabkan angin monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia melewati Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih rendah. Akibatnya, suhu udara terasa lebih dingin.

Faktor lainnya, karena posisi geografis dan ketinggian wilayah. Daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah. Ia menjelaskan, suhu udara menurun sekitar 0,6°C setiap kali naik 100 meter.

Guswanto juga menjelaskan langit cerah juga menjadi salah satu faktor lainnya. "Kurangnya awan membuat panas yang dilepaskan bumi pada malam hari tidak terperangkap dan langsung hilang ke atmosfer, membuat malam hari menjadi lebih dingin," kata Guswanto saat dihubungi, Senin (30/6).

Ia juga mengatakan, kelembaban udara yang relatif kering dapat menyebabkan suhu udara terasa lebih dingin. Fenomena cuaca dingin juga terjadi di Depok, Bekasi, dan sekitarnya yang berkabut dan sejuk seperti di kawasan Puncak Bogor pada Minggu (29/6).

BMKG mencatat, suhu di Depok pada (29/6) sore sekitar 24-25°C dan kelembaban tinggi mencapai 92-96%, adapun anginnya relatif tenang dengan kecepatan 0-4 mph.

"Cuaca di Bekasi dan Depok yang berada di dataran rendah kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti hujan dan kelembaban tinggi," kata Guswanto.

Ia menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan daerah Depok-Bekasi berkabut yakni hujan, kelembaban, dan pergerakan angin. Hujan dapat menyebabkan suhu menjadi lebih sejuk dan kelembaban meningkat. Kelembaban yang tinggi dapat membuat udara terasa lebih dingin dan berkabut.

"Meskipun anginnya relatif tenang, pergerakan angin dapat membawa udara yang lebih sejuk dan lembab ke wilayah tersebut," kata dia. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...