Rekam Jejak Suryadharma Ali: Pernah Pimpin PPP dan Dua Kali jadi Menteri Era SBY
Mantan Menteri Agama sekaligus mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali meninggal dunia, Kamis (31/7) dini hari.
Rencananya, jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Jakarta Timur, lalu dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul'Ulum, Kabupaten Bekasi, pada siang hari.
"Telah berpulang ke Rahmatullah, Bapak DRS H Suryadharma Ali, M.SI pada hari ini, Kamis 31 Januari 2025 pukul 04.25. Di RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan," bunyi keterangan tertulis keluarga Suryadharma Ali, Kamis (31/7).
Suryadharma Ali lahir di Jakarta, 19 September 1956. Ia menempuh studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan meraih gelar Sarjana pada 1984.
Jejak Politik Suryadharma Ali
Karier politiknya dimulai dengan menjadi anggota DPR dari PPP periode 1999 hingga 2004. Selama di parlemen, ia sempat menjadi Ketua Komisi V yang membidangi infrastruktur, perhubungan, perumahan, dan pembangunan daerah. Ia juga sempat menjadi Bendahara Fraksi PPP di MPR.
Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ia dua kali dipercaya menjadi menteri. Pada periode pertama SBY yakni 2004-2009, Suyadharma Ali ditunjuk menjadi Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sejak 21 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2009.
Pada periode kedua SBY, Suryadharma ditunjuk sebagai Menteri Agama. Dia menjabat sejak 22 Oktober 2009 hingga 28 Mei 2014.
Sementara itu, dalam partai politik, ia dipercaya menggantikan Hamzah Haz sebagai Ketua Umum PPP lewat Muktamar VI PPP pada 2007. Jabatan ini diembannya kembali pada 2011.
Karier politiknya berakhir usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji pada 2014.
Dalam perkara itu, ia divonis enam tahun penjara dan denda, serta pencabutan hak politik untuk dipilih dalam jabatan publik. Penetapan ini membuatnya mundur dari posisi Menteri Agama pada 28 Mei 2014.
Suryadharma Ali bebas bersyarat pada 2022. Sejak menghirup udara bebas, ia tak lagi aktif di dunia politik nasional.
