Prabowo Resmikan Institut Neurosains di RS PON: Tak Kalah dengan RS Luar Negeri
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono, Cawang, Jakarta Timur pada Selasa (26/8).
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan rasa bangga karena Indonesia kini memiliki rumah sakit otak yang modern dan canggih. Dari hasil peninjauan sebelum seremoni peresmian, Prabowo menilai rumah sakit tersebut telah mampu melakukan operasi tumor otak serta menangani penyakit alzheimer, parkinson, dan stroke.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengapresiasi kualitas RS PON Mahar Mardjono yang saat ini fasilitasnya sudah dilengkapi dengan teknologi mutakhir, termasuk peralatan robotik dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Saya melihat rumah sakit ini secara fisik, secara alat dan secara spesialis dan ahli-ahli, tidak kalah dengan rumah sakit yang terbaik di luar negeri,” kata Prabowo.
Prabowo turut mengapresiasi dukungan Pemerintah Belanda yang ikut membantu pengembangan RS PON Mahar Mardjono. Menteri Pertahanan 2019-2024 itu juga mengatakan National Institute of Health (NIH) dari Amerika Serikat memiliki perwakilan di rumah sakit dan ikut terlibat dalam penelitian.
Prabowo optimistis pengembangan fasilitas di rumah sakit ini dapat membuat RS PON Mahar Mardjono menjadi fasilitas unggulan dalam bidang spesialis saraf dan otak. “Kita mampu berbuat dengan tingkat dan standar yang terbaik di dunia,” ujarnya.
Pembangunan Gedung Institut Neurosains Nasional RS PON Mahar Mardjono terdiri dari dua gedung utama, yaitu Gedung Pelayanan serta Gedung Pendidikan dan Penelitian. Gedung Pelayanan dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi melalui sistem klaster.
Layanan unggulan yang akan tersedia di gedung ini meliputi Autism Centre, Epilepsy Centre, Rehabilitation Centre, Stroke Centre, dan berbagai layanan lain yang berfokus pada penanganan penyakit otak dan sistem saraf dengan standar internasional.
Sedangkan Gedung Pendidikan dan Penelitian dirancang untuk mendukung Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Hospital Based System bagi pendidikan spesialis neurologi, yang rencananya dimulai pada tahun ini.
Pada momen tersebut, Presiden mengenang dirinya yang pernah mengenal Prof. Dr. Mahar Mardjono sebagai tokoh neurologi bangsa. Prabowo mengatakan dirinya pernah menjadi pasien Prof. Mahar ketika mengalami kecelakaan saat bertugas di militer.
“Namanya tentara pernah kecelakaan beberapa kali. Jadi sempat otak saya pun diperiksa oleh beliau,” kata Prabowo.
Dalam seremoni peresmian itu, Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Selain itu, turut mendampingi Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel TNI Teddy Indra Wijaya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyanti serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.
