Gubernur DKI Pramono Anung Melayat ke Rumah Duka Ojol yang Tewas Dilindas Brimob
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melayat ke rumah duka Affan Kurniawan di Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Selatan pada Jumat (29/8) pagi. Affan, seorang pengemudi ojek online yang meninggal usai dilindas mobil taktis Brimob di Jakarta, pada Kamis (28/8) malam.
Mengenakan pakaian hitam, Pramono beberapa kali mengusap air mata saat menyampaikan rasa duka dan mendoakan jenazah korban. Ia juga memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta akan menanggung pemakaman Affan di TPU Karet Bivak, Jakarta, yang dijadwalkan pada hari ini, Jumat (29/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
“Innalillahi wa inna illahi roji'un, saya mengucapkan betul-betul berduka atas wafatnya Saudara Affan Kurniawan Bin Zulkifli, yang berusia 21 tahun dan semoga almarhum husnul khotimah,” kata Pramono di kediaman Affan, Menteng, Jakarta, Jumat (29/8) seperti dipantau melalui siaran langsung Tribunnews.
Pramono menuturkan, sebenarnya sejak Kamis (28/8) malam sebelumnya dirinya sudah berniat datang ke rumah duka, namun baru memperoleh informasi pada pagi hari. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan dapat menerima dan mengikhlaskan kepergian korban.
Sejak malam sebelumnya, ia telah meminta seluruh Tiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Balai Kota untuk bersiap menghadapi berbagai kemungkinan. “Tetapi tentunya saya sungguh sangat berharap dan meminta, memohon agar Jakarta tetap aman dan nyaman,” ucap Pramono.
Indonesia Police Watch (IPW) sebelumnya menyebut personel Brimob diduga melanggar prosedur pengamanan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sebagai objek vital. Insiden ini terjadi saat demo pada Kamis (28/8), hingga dua pengemudi ojek online menjadi korban; satu selamat, sementara satu lainnya meninggal usai dilindas mobil Brimob di Pejompongan.
Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso, mengatakan prinsip pengamanan objek vital adalah memastikan keselamatan personel dan penghuni gedung serta menjaga gedung dari potensi ancaman hukum. Menurut Sugeng, saat objek vital sudah aman seharusnya pengejaran tidak lagi dilakukan.
“IPW menilai pengejaran para pelaku unjuk rasa adalah kesalahan prosedur dan pendorongan massa aksi oleh rantis Brimob harus dalam posisi Rantis berjarak dengan massa aksi di depannya agar bisa melakukan kontrol pengamanan dan pergerakan rantis,” ujar Sugeng dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (29/8).
Lebih jauh Sugeng mengatakan personel Brimob yang menabrak dan melindas seorang pengendara ojek online (Ojol) saat demo di DPR RI harus segera ditangkap dan diproses hukum. Hal itu lantaran tindakan yang dilakukan sudah masuk dalam ranah pelanggaran pidana penganiayaan.
Menurut IPW, rantis seharusnya menjaga jarak dengan massa aksi untuk mengontrol keamanan personel dan objek vital. Posisi rantis juga tidak boleh berada di “blind spot” massa karena berisiko bagi keselamatan polisi maupun peserta aksi.
Ada 7 Pelaku di Dalam Mobil Rantis Brimob yang Lindas Driver Ojol
Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik mengungkap, terdapat tujuh pelaku di dalam mobil rantis Brimob yang melindas seorang driver ojek online atau ojol hingga meninggal dunia. Ketujuh pelaku tersebut saat sudah diamankan dan tengah dilakukan pemeriksaan.
"Sudah diamankan semua jadi kendaraan dan pelaku 7 orang dalam rangka proses pemeriksaan malam ini," ujar Kepala Divisi Propam Polri Abdul Karim dalam konferensi pers di RSCM ada Kamis (28/8) malam seperti dipantau melalui siaran langsung CNNIndonesia.
Adapun ketujuh pelaku tersebut, yakni Kompol C, Aibda M, Briptu R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka G. Menurut Karim, ketujuh pelaku saat ini tengah diperiksa di Mako Brimob Kwitang. Mobil Taktis yang menjadi barang bukti insiden tersebut juga diamankan di lokasi yang sama.
Karim pun menyampaikan permintaan maaf atas nama pribadi dan institusi terkait insiden ini. Ia memastikan insiden ini menjadi perharian pimpinan dan organisasi, serta akan diproses secara adil dan transparan.
"Penanganan akan setransparan-transparannya dengan melibatkan pihak eksternal secara profesional dan kami akan menginformasikan secara terus-menerus terkait dengan penanganan masalah ini," ujar dia.
