Raja Yordania dan Presiden Brasil Puji Pidato Prabowo di Sidang PBB

Muhamad Fajar Riyandanu
24 September 2025, 13:51
Prabowo saat berpidato di panggung Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9) waktu setempat.
YouTube Sekretariat Presiden
Prabowo saat berpidato di panggung Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9) waktu setempat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto menuai respons positif dari para pemimpin dunia setelah menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9), waktu setempat.

Melansir siaran pers, Prabowo langsung dikerubungi sejumlah pemimpin dunia usai menyampaikan pidato di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, serta delegasi yang hadir di markas PBB itu.

Sejumlah tokoh dunia yang menyampaikan apresiasi dan tambak menyalami Prabowo antara lain Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Mereka terlihat memberikan ucapan selamat dan menyampaikan apresiasi atas pesan-pesan kuat yang telah disampaikan oleh Prabowo di mimbar PBB.

Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa hal penting. Di antaranya adalah keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan swasembada beras sekaligus menyampaikan harapan agar dunia bersatu dalam perdamaian.

"Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua.

Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima," kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan kembali posisi Indonesia terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina.

“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita bisa mendapatkan perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...