Netanyahu Telepon PM Qatar, Minta Maaf karena Israel Serang Doha
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada Qatar atas tewasnya seorang warga negara Qatar dalam serangan Israel kepada para pemimpin Hamas di Doha bulan ini.
Netanyahu meminta maaf lewat telepon kepada Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di sela-sela pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, Senin (29/9).
"Israel telah melanggar kedaulatan Qatar dan (Netanyahu) menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan serangan seperti itu lagi di masa mendatang," demikian keterangan Gedung Putih dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (30/9).
Setidaknya lima anggota Hamas dan seorang pejabat keamanan Qatar tewas dalam serangan pada 9 September itu. Meski demikian, para pemimpin tinggi Hamas selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Gedung Putih menyatakan bahwa Perdana Menteri Qatar menyambut baik permintaan maaf Netanyahi. PM Qatar juga menjanjikan keseapan Qatar berperan terhadap keamanan global.
Trump bertemu Netanyahu dalam pembicaraan usulan perdamaian Gaza. Keduanya menyepakati 20 poin terkait perdamaian di wilayah tersebut.
"Kita dapat mengakhiri kematian dan kehancuran yang telah kita saksikan selama bertahun-tahun, puluhan tahun, bahkan berabad-abad,” kata Trump kepada PM Netanyahu usai berdiskusi, dikutip dari Reuters, Selasa (30/9).
Berdiri di samping Trump, Netanyahu menjawab: "Saya mendukung rencana Anda untuk mengakhiri perang di Gaza, yang mencapai tujuan perang kami,” kata dia saat konferensi pers.
