Menko Muhaimin: Ritel Besar Alfamart - Indomaret Tak Harus Bersaing dengan UMKM
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mendorong agar ritel modern raksasa seperti Alfamart dan Indomaret dapat berkolaborasi, berbagi ruang persaingan usaha dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Ia menilai kerja sama ini penting agar ritel besar dan UMKM bisa tumbuh bersama tanpa saling menyingkirkan.
“Pernyataan saya soal Indomaret dan Alfamart itu dalam konteks evaluasi dua sisi,” ujar Cak Imin, di kantornya, di Jakarta Pusat, Jumat (31/10). Adapun sebelumnya, ia menyebut bahwa pelaku UMKM menghadapi tantangan dalam menghadapi retail raksasa seperti Indomaret dan Alfamart di desa.
Menurutnya, pernyataan itu merupakan sebuah evaluasi bagi berbagai pihak, baik pemerintahan maupun UMKM agar bisa berbenah dalam menghadapi tantangan itu.
“Mulai dari regulasi, kapasitas, hingga produktivitas. Kemudian, kepada pihak ritel besar, kita tidak memusuhi, tapi ingin mengajak mereka berkolaborasi,” kata dia.
Muhaimin mengatakan tantangan ke depan adalah bagaimana ritel besar dapat membuka ruang bagi produk lokal di setiap daerah. Misalnya, di satu kota di mana ritel modern berkembang pesat, seharusnya ada etalase khusus bagi produk-produk UMKM lokal agar bisa ikut dipasarkan.
“Kolaborasi itu yang saya harapkan. Di kota A misalnya, ada ritel besar dan ada UMKM yang bisa diberi ruang. Jadi, di setiap daerah, kerja sama bisa dibangun dengan potensi lokal masing-masing,” ujar dia.
Upaya pemberdayaan UMKM juga disebutnya harus dibarengi dengan transformasi dari sisi pelaku usaha itu sendiri. UMKM didorong untuk meningkatkan kualitas, mutu produk, dan kemampuan manajerial agar mampu bersaing di pasar modern.
“Kita tidak memusuhi ritel besar. Justru kita ingin mengajak mereka untuk memperhatikan UMKM di masing-masing kota. Karena karakter dan potensi UMKM di setiap daerah berbeda-beda,” katanya.
Meski demikian, Cak Imin mengakui bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan konkret antara Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dengan pihak Alfamart maupun Indomaret terkait rencana kolaborasi tersebut.
“Belum ada pembicaraan, tapi itu gambaran ke depan yang seharusnya kita wujudkan. Semangatnya adalah kolaborasi,” kata dia.
