Gubernur Bali Telusuri Pihak yang Beri Izin Bangun Lift di Pantai Kelingking
Gubernur Bali Wayan Koster akan berkomunikasi dengan Pemkab Klungkung untuk menelusuri pihak-pihak yang terkait dalam pemberian izin awal pembangunan lift kaca di tebing Pantai Kelingking, Kabupaten Klungkung.
Ia juga memberikan waktu enam bulan kepada PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group untuk membongkar lift kaca. Jika tidak, maka Pemprov membuka opsi lelang proyek pembongkaran.
Gubernur Bali bersama Bupati Klungkung untuk menghentikan pembangunan lift kaca di tebing Pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, karena investor dipastikan bersalah atas lima pelanggaran berat.
Selanjutnya, terhadap tiga jenis bangunan yaitu:
- Loket tiket dengan luas 563,91 meter persegu bibir jurang
- Jembatan layang penghubung loket dengan lift kaca dengan panjang 42 meter
- Lift kaca yang di dalamnya termasuk restoran dan pondasi dengan luas 846 meter persegi dan tinggi 180 meter
Koster meminta ketiga bangunan itu dibongkar. Pembangunan ini memakan biaya Rp 200 miliar dan Rp 60 miliar khusus untuk lift kaca.
Pemprov Bali meminta PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group melakukan pembongkaran secara mandiri dalam waktu paling lama enam bulan dan melakukan pemulihan fungsi ruang setelah pembongkaran dalam waktu paling lama tiga bulan.
Jika perintah tersebut tak dilaksanakan, Gubernur Bali akan membongkar. Untuk menekan anggaran daerah, Pemda membuka opsi lelang.
“Dalam hal PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group tidak melakukan pembongkaran secara mandiri sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, maka Pemprov Bali bersama Pemkab Klungkung akan melakukan pembongkaran sesuai peraturan perundang- undangan,” ujar Koster di Denpasar, Minggu (23/11).
"Belum tentu perlu anggaran, bisa dilelang, kalau lelang jadi tidak pakai duit (anggaran),” Koster menambahkan.
Koster Akan Tolak Investor Lain yang Ingin Bangun Lift Kaca
Ketika disinggung potensi muncul investor sejenis yang membuat lift untuk membantu wisatawan turun ke Pantai Kelingking dengan lebih mudah, ia menegaskan bahwa penolakan yang sama akan dilayangkan.
“Kalau nanti begitu semua, dibuat semuanya serba mudah, nanti lama-lama mendaki Gunung Agung pun dibuatkan lift atau bentuk-bentuk lainnya, objek wisata semuanya dibuat lift, di mana letak orisinilnya Bali, hilang,” kata dia.
“Yang seperti ini tidak boleh dibiarkan. Kami lebih bagus menjaga masa depan Nusa Penida dalam jangka panjang, ketimbang membela yang seperti ini, yang akan merusak masa depannya,” sambung Gubernur Bali itu.
