Jumlah Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong Meningkat jadi 94 Orang

Ameidyo Daud Nasution
28 November 2025, 09:28
Kebakaran apartemen di Hong Kong. Foto: Reuters/ Vernon Yuen/Nexpher Images via ZUMA Press Wire
Reuters
Kebakaran apartemen di Hong Kong. Foto: Reuters/ Vernon Yuen/Nexpher Images via ZUMA Press Wire
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Petugas pemadam kebakaran mulai berhasil memadamkan api di sebuah kompleks apartemen di Hong Kong pada hari Kamis (27/11). Sedangkan, jumlah korban tewas akibat kebakaran tersebut meningkat menjadi 94 orang.

Petugas pemadam kebakaran masih bekerja di beberapa apartemen dan mencoba memasuki semua unit di tujuh menara untuk memastikan tidak ada korban jiwa lebih lanjut.

“Operasi pemadaman kebakaran kami hampir selesai,” kata Derek Armstrong Chan, Wakil Direktur Operasi Layanan Pemadam Kebakaran Hong Kong dikutip dari The Associated Press, Jumat (28/11).

Meski demikian, belum jelas berapa banyak orang yang masih hilang atau terjebak. Pemimpin Hong Kong, John Lee, mengatakan 279 orang putus kontak pada Kamis pagi.

Pihak berwenang juga tidak memberikan informasi terbaru mengenai orang-orang yang hilang atau berapa banyak yang masih berada di dalam gedung-gedung yang hancur.

Petugas pemadam kebakaran telah berupaya mengendalikan api sejak Rabu (26/11) sore. Api menyebar sangat cepat ke seluruh menara, dan petugas darurat kesulitan mendapatkan akses ke dalam.

"Kendaraan darurat terhalang oleh perancah dan puing-puing yang jatuh, membuat akses kami ke gedung menjadi sangat sulit," kata Derek Chan.

Kepolisian juga telah menangkap tiga orang yang terdiri dari direksi serta konsultan teknik perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan terkait kebakaran tersebut.

"Kami punya alasan untuk meyakini bahwa mereka yang bertanggung jawab atas perusahaan konstruksi tersebut sangat lalai," kata Kepala Markas Besar Wilayah Utara New Territories Kepolisian Hong Kong, Eileen Chung.

Polisi juga menggeledah kantor Prestige Construction & Engineering Company, yang bertanggung jawab atas renovasi kompleks apartemen tersebut. Polisi menyita beberapa kotak berisi dokumen sebagai barang bukti.

Kepolisian menduga beberapa material pada dinding luar gedung-gedung tinggi tersebut tidak memenuhi standar ketahanan api, sehingga memungkinkan api menyebar dengan sangat cepat.

Kompleks apartemen ini dibangun pada tahun 1980-an dan telah menjalani renovasi besar-besaran. Badan antikorupsi Hong Kong meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan korupsi terkait proyek renovasi tersebut.

Para pejabat mengatakan kebakaran bermula dari perancah eksternal sebuah menara 32 lantai, kemudian menyebar ke perancah bambu dan jaring konstruksi. Perancah bambu merupakan pemandangan umum di Hong Kong pada proyek konstruksi dan renovasi gedung.

“Meskipun kita tahu bahwa perancah bambu memiliki sejarah panjang di Hong Kong, ketahanan apinya lebih rendah daripada perancah logam," kata Kepala Sekretaris Administrasi Hong Kong, Eric Chan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...