Profil Politikus Gerindra Endipat yang Singgung Donasi Relawan Rp 10 M
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Gerindra, Endipat Wijaya, menjadi perhatian lantaran pernyataannya yang menyinggung aksi relawan menggalang dana untuk korban banjir dan longsor di Sumatra dan Aceh.
Endipat menyinggung munculnya narasi di media sosial tentang individu yang dianggap paling berjasa, sedangkan pemerintah dituding tidak hadir. Dia mengucapkannya saat rapat Komisi I dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12).
Ia menyebut narasi itu keliru karena negara sudah menurunkan bantuan jauh lebih besar sejak awal bencana di Sumatra. “Seorang, per orang, cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh,” ujar dia tanpa menyebut nama individu yang dimaksud.
Di media sosial, influencer Ferry Irwandi menjadi salah satu yang viral menggalang donasi lebih dari Rp 10 miliar untuk bencana di Sumatra.
Menurut dia, lemahnya penyebaran informasi ini menyebabkan publik lebih mempercayai narasi viral ketimbang data resmi. “Sehingga tidak kalah viral dibandingkan dengan teman-teman Yang sekarang ini paling-paling di Aceh,” ujarnya.
Profil Endipat
Melansir laman Endipat.com, kader Partai Gerindra ini melanggeng menjadi ke parlemen sebagai anggota DPR periode 2024-2029 dari daerah pemilihan (dapil) Kepulauan Riau (Kepri).
Endipat lahir di Bengkulu pada 31 Mei 1984. Ia menempuh pendidikan menengah di SMA Taruna Nusantara, lalu melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tahun 2006 dari jurusan Teknik Metalurgi. Ia lalu melanjutkan studi dan meraih gelar Magister Manajemen dari Swiss German University pada 2019.
Setelah lulus dari ITB, ia bekerja sebagai teknisi di perusahaan industri pulp and paper (Double A Group), kemudian bergabung dengan perusahaan tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kalimantan Timur.
Ia memulai karir politiknya dengan bergabung dengan Partai Gerindra pada 2011. Pada Pemilu Legislatif 2024, ia meraih suara tertinggi di Kepri dengan mendapat lebih dari 105 ribu suara.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada 26 Maret 2025, harta kekayaan Endipat mencapai Rp 14,35 miliar yang terdiri dari aset properti, kendaraan, harta bergerak dan surat berharga.
