Gunung Anak Krakatau Status Waspada, Polda Banten Larang Aktivitas Radius 2 KM

Muhamad Fajar Riyandanu
10 Desember 2025, 09:46
gunung Anak Krakatau erupsi,
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.
Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terlihat dari pinggir pantai di Desa Pasauran, Serang, Banten, Sabtu (11/4/2020).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Polda Banten mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem serta aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang kini berada pada Level II (Waspada). Imbauan itu bertujuan memperkuat kesiapsiagaan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana.

Pelaksana tugas Kabidhumas Polda Banten AKBP Meryadi menyampaikan kondisi cuaca saat ini dapat berubah dengan cepat. Ia meminta agar masyarakat aktif memantau informasi resmi secara berkala.

Meryadi melanjtukan warga Banten bisa memantau informasi Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih menunjukkan kegempaan vulkanik.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan nelayan tidak mendekati radius 2 kilo meter dari kawah aktif sebagai langkah pencegahan dini.

“PVMBG melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level II (Waspada). Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,” kata Meryadi, dikutip dari Antara pada Rabu (10/12).

Polda Banten juga menyoroti peringatan dini gelombang sedang 1,25–2,5 meter di Perairan Selatan Pandeglang, Selat Sunda Barat Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak. “Kami mengingatkan warga pesisir, nelayan, dan wisatawan untuk memperhatikan keselamatan,” ujar Meryadi.

Polda Banten terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta PVMBG agar masyarakat menerima informasi aktual. Meryadi mengimbau agar masyarakat mulai memantau informasi BMKG, menyiapkan tas darurat, sampai menunda aktivitas luar ruang saat hujan lebat.

“Tetap di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak. Hindari berteduh di bawah pohon atau tiang saat petir,” kata Meryadi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...