LPDP Siapkan Skema Perkuat Pendanaan Riset, Salah Satunya Gandeng Australia

Muhamad Fajar Riyandanu
18 Desember 2025, 18:56
lpdp, riset, dana
Katadata/Fauza Syahputra
Direktur Fasilitasi Riset LPDP, Ayom Widipaminto menyampaikan paparan pada acara Human Development Synergy Forum: Brain Gain for Indonesia Emas 2045 di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan memperkuat pendanaan untuk riset dan penelitian. LPDP juga menyiapkan sejumlah strategi dalam mendukung pembiayaan tersebut.

Salah satunya adalah mengembangkan skema pendanaan bersama atau co-funding, salah satunya bersama program KONEKSI. Program itu merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

Direktur Fasilitasi Riset LPDP, Ayom Widipaminto menjelaskan, dalam skema co-funding, masing-masing pihak akan menyalurkan Rp 20 miliar untuk penelitian.

“Ke depan, kami ingin kontribusi industri terhadap belanja riset meningkat. Saat ini, belanja riset pemerintah masih sekitar 80%,” kata Ayom dalam forum bertajuk 'Kemitraan Multi-Pihak untuk Memperkuat Kebijakan Ekosistem Pendidikan dan Riset Nasional' yang diselenggarakan oleh Katadata di Kantor Kementerian Koordinator PMK Jakarta pada Kamis (18/12).

Selain itu, LPDP mulai mendorong model trust fund dengan melibatkan mitra nonpemerintah, termasuk industri dan filantropi. Trust fund adalah model investasi di mana pemilik harta sebagai pihak pertama menanamkan hartanya kepada manajer investasi (trustee).

Ayom mengatakan, LPDP telah mendanai lebih dari ribuan proyek riset dengan total nilai triliunan sejak 2013. "Sejak 2013 itu sudah mendanai lebih dari 3.600 proyek dengan nilai Rp 3,5 triliun," katanya.

Saat ini, LPDP mengelola dana abadi pendidikan sebesar Rp 154,1 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 126 triliun dialokasikan untuk dana abadi pendidikan yang mayoritas digunakan untuk beasiswa.

Sementara dana abadi penelitian yang dikelola mencapai Rp 12,99 triliun, disusul dana abadi perguruan tinggi sebesar Rp 10 triliun dan dana abadi kebudayaan Rp 5 triliun.

Ayom mengatakan pendanaan riset LPDP menjangkau berbagai institusi, mulai dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek), Kementerian Agama, hingga sektor industri.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...