Kabar Terbaru Pencarian 4 WN Spanyol Hilang Usai Kapal Tenggelam di Labuan Bajo

Desy Setyowati
28 Desember 2025, 07:44
empat warga spanyol hilang di labuan bajo
ANTARA/HO-Kantor Basarnas Maumere
Tim SAR gabungan saat menemukan serpihan kapal wisata KM Putri Sakinah yang mengalami kecelakaan kapal di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (27/12/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap empat warga negara Spanyol yang hilang akibat kecelakaan kapal wisata di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo. Dalam pencarian hari kedua, tim menemukan serpihan badan kapal sejauh lima nautical mile dari lokasi kejadian.

"Pencarian terhadap empat korban yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Spanyol masih terus dilakukan," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Fathur Rahman dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu (27/12) malam.

Tim SAR juga menemukan barang-barang milik kapal KM Putri Sakinah berupa tabung gas, serpihan atau puing kapal KM Putri Sakinah, dan body kamar nahkoda.

Tim SAR gabungan dari Tim Komunikasi Basarnas Maumere telah melakukan penelusuran dan pencocokan terhadap data manifest dari keempat WNA Spanyol itu. Hasilnya, keempat korban hilang merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, satu anak perempuan, dan dua anak laki-laki.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi tujuh dari total 11 korban kapal wisata bernama KM Putri Sakinah yang tenggelam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/12) malam.

Tim SAR gabungan menggunakan kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos SAR Manggarai Barat, Sea Rider KSOP Labuan Bajo, RIB Lanal Maumere, RIB Ditpolair Polda NTT, Kapal KPC Ditpolair Polda NTT, dalam pencarian korban.

Pencarian keempat warga Spanyol yang hilang di Labuan Bajo dilakukan dengan menyisir di sekitar lokasi kejadian di perairan utara Pulau Padar sejak pagi hari hingga pukul 18.00 Wita. "Pencarian terhadap empat WNA Spanyol ini akan dilanjutkan pada Minggu (28/12)," katanya.

Fathur menjelaskan terdapat sejumlah hambatan dalam pencarian para korban, di antaranya gelombang tinggi yang mencapai sekitar 0,25 meter sampai 1,5 meter, arus yang cukup kuat di sekitar perairan Pulau Padar serta hujan lebat yang mengurangi jarak pandang.

"Namun, tidak menurunkan semangat tim SAR gabungan dalam proses pencarian," kata dia.

Sebelumnya, ada dua WNA asal Spanyol yang dinyatakan selamat dan telah dievakuasi pada Jumat (26/12) malam. Mereka adalah istri dan anak dari korban yang masih dinyatakan hilang.

Sementara itu, empat korban selamat lainnya yakni anak buah kapal (ABK) termasuk kapten kapal KM Putri Sakinah dan seorang pemandu wisata.

Sebelumnya, Kapal wisata KM Putri Sakinah melakukan perjalanan wisata ke Pulau Kalong, Taman Nasional Komodo (TNK). Usai menikmati spot wisata itu mereka lalu bergerak ke Pulau Padar untuk selanjutnya melakukan treking di Pulau Padar pada Sabtu pagi, namun naas mengalami musibah mati mesin hingga tenggelam dalam perjalanan ke Pulau Padar.

Gelombang Tinggi di Labuan Bajo Imbas Bibit Siklon 96S

Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga akhir tahun 2025, karena pengaruh bibit siklon 96S

"Sampai akhir tahun masih, untuk wilayah perairan yang di wilayah utara itu pada 31 Desember 2025 sudah sedikit menurun di 0,7 meter sampai 1,16 meter, sementara itu yang perlu diwaspadai adalah di selatan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran di Labuan Bajo, Sabtu (27/12).

Maria Seran menyampaikan hal itu menyusul peristiwa kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam saat berlayar di perairan Pulau Padar pada Jumat (26/12) malam.

Maria Seran menjelaskan pengaruh dari bibit siklon 96S membuat kondisi cuaca mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, kemudian tinggi gelombang hingga tanggal 31 Desember 2025 di wilayah Selatan masuk kategori sedang yaitu berkisar 1,25 sampai 2,5 meter.

"Namun, kondisi prakiraan cuaca untuk tinggi gelombang itu dapat meningkat sewaktu-waktu ketika terjadi hujan disertai petir," kata dia.

Terkait kecelakaan kapal wisata KM Putri Sakinah yang menyebabkan empat WNA Spanyol masih dalam dalam pencarian dan tujuh penumpang telah dievakuasi, Maria menjelaskan penyebab kapal itu tenggelam karena gelombang alun atau swell.

Bibit Siklon 96S muncul pada 25 Desember 2025. “Di pusat dari bibit siklon ini, terjadi berbagai kondisi cuaca termasuk gelombang tinggi. Gelombang tinggi itu dapat berpencar atau menjalar sampai ke perairan di wilayah Taman Nasional Komodo,” kata dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

“Yang terjadi pada Jumat malam diduga adalah swell, karena kondisi angin menurut laporan dari Basarnas kemudian dari pak KSOP sendiri bahwa kondisi cuaca saat itu angin juga tidak dalam kondisi yang kuat," Maria menambahkan.

Gelombang swell atau gelombang kiriman, datang dari pusat badai. Ketika gelombang masuk ke perairan sempit seperti perairan yang ada di kepulauan di NTT, kata Maria, maka akan semakin tinggi punggungnya dan dapat menyebabkan kecelakaan.

Maria Seran mengimbau agar warga dan wisatawan untuk rutin mengikuti informasi resmi dan imbauan dari BMKG serta pihak berwenang di daerah terkait.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...