Kronologi Jet Japan Airlines Tabrakan di Bandara Tokyo Haneda Jepang
Jet Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat bantuan gempa Jepang di bandara Tokyo Haneda pada Selasa (2/1). Berikut kronologinya.
Jet Japan Airlines penerbangan 516 membawa total 379 penumpang, termasuk delapan anak di bawah usia dua tahun. Namun ada enam korban di pesawat lain. Lima di antaranya meninggal dunia.
“Pesawat itu diduga pesawat De Havilland Canada DHC-8 yang dioperasikan oleh Penjaga Pantai Jepang alias Japan Coast Guard (JCG),” kata lembaga penyiaran publik Jepang, NHK dikutip dari CNN Internasional, Rabu (3/1).
Pesawat Airbus A350-900 terbakar setelah terbang ke Haneda dari kota Sapporo di Jepang utara pada pukul 17:46 waktu setempat (03:46 ET). Video menunjukkan bola api besar meletus saat pesawat terbakar, meninggalkan jejak api di landasan.
Kronologi Jet Japan Airlines Tabrakan
Japan Airlines mengatakan awak diizinkan mendarat oleh pengatur lalu lintas udara sebelum tabrakan. Audio dari LiveATC.net tampaknya memerinci kru yang membacakan kembali perintah izin untuk landasan pacu 34, yang mengatakan ‘diizinkan untuk mendarat di kanan 34’.
“Berdasarkan wawancara dengan kru operasi, mereka mengakui dan mengulangi izin pendaratan dari kontrol lalu lintas udara. Kemudian melanjutkan prosedur pendekatan dan pendaratan,” kata Japan Airlines.
Pernyataan itu mengatakan bahwa setelah mendarat, Airbus A350 Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang dan terbakar.
Setelah kobaran api muncul, pesawat terlihat terhenti dan penumpang menggunakan perosotan darurat untuk melarikan diri dari api saat petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang semakin membesar.
“Lebih dari 100 truk pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kecelakaan tersebut,” demikian laporan NHK.
Guy Maestre, berasal dari Prancis, berada di pesawat yang berdekatan pada saat kecelakaan terjadi. Ia mengatakan ada ledakan besar.
“Saya berharap semua orang selamat,” kata Maestre, yang sedang mengunjungi Jepang dari Philadelphia. “Saya berada di pesawat lain di tempat duduk dekat jendela. Kami bersiap untuk lepas landas dan mendengar ledakan besar.”
“Kami melihat dari jendela dan melihat jejak api besar menjalar ke landasan. Api semakin membesar, lalu kami melihat truk pemadam kebakaran lewat di landasan pacu,” Maestre menambahkan.
Mika Yamake yang berada di bandara untuk menemui suaminya yang berada di Jet Japan Airlines terkejut dengan adanya ledakan itu.
“Saya tidak menyadari ini insiden besar sampai saya melihatnya di berita,” kata Mika. “Awalnya hanya laporan asap, tapi kemudian saya melihat api dan merasa semakin khawatir. Saya baru menyadari suami saya ada di pesawat itu ketika dia menelepon.”
“Dia menelepon saya dari dalam dan memberi tahu bahwa dia melihat asap keluar. Aku lega dia selamat,” Mika menambahkan.
Suami Mika, Satoshi Yamake mengatakan awalnya dia tidak merasakan sesuatu yang aneh saat pesawat Jet Japan Airlines mendarat. “Kami mendarat dengan normal, tidak merasakan guncangan atau apapun,” katanya setelah berhasil dievakuasi.
Kemudian dia melihat api sesaat sebelum ada pengumuman untuk mengevakuasi pesawat Jet Japan Airlines.
“Kami melihat api keluar dari mesin dan saya merasa aneh. Saat saya memikirkan mengapa api menyala begitu lama, ada pengumuman yang mengatakan kami mungkin menabrak sesuatu di landasan dan harus mengevakuasi pesawat,” kata Yamake. “Kami bisa mencium bau asap tapi penumpang tidak terlalu panik.”