Startup Logistik RI, RaRa Dapat Investasi Rp 19,7 M meski Ada Pandemi
Investor memilih untuk menunggu dan melihat kondisi pasar (wait and see) sebelum berinvestasi akibat pandemi corona. Namun, startup logistik lokal RaRa mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 19,7 miliar.
Investasi itu dipimpin oleh modal ventura asal Amerika Serikat (AS) 500 Startups. Perusahaan modal ventura yang berbasis di Singapura AngelCentral juga terlibat dalam putaran pendanaan ini.
RaRa mengusung jargon pengiriman barang dalam sehari (sameday delivery). Tambahan modal itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis, operasi, dan teknologi di Indonesia.
(Baca: Raih Pendanaan dari East Ventures, BukaWarung Berencana Perluas Pasar)
Pendiri sekaligus CEO RaRa Delivery Karan Bhardwaj menilai, konsumen semakin membutuhkan layanan pengiriman yang cepat. Hal ini terjadi karena bisnis e-commerce juga berkembang pesat di Indonesia.
Ia mencatat, volume penjualan barang secara bruto di Indonesia diprediksi mencapai US$ 97 miliar pada 2025. Sedangkan nilai transaksi logistik diperkirakan mencapai US$ 5 miliar.
RaRa melihat kondisi tersebut sebagai peluang dan mengembangkan teknologi untuk mendukung layanan pengiriman barang yang cepat. Karan mengklaim bahwa teknologi perusahaan dapat meningkatkan kapasitas, slot waktu, jarak, dan optimalisasi rute untuk ribuan pesanan dalam hitungan detik.
(Baca: Startup Diprediksi Kehilangan Potensi Investasi Rp 463 T Akibat Corona)
Sepengetahuannya, pesaing di Indonesia masih berfokus pada layanan pengiriman sehari kemudian atau next day delivery. RaRa mengusung layanan pengiriman pada hari yang sama.
"Itu berarti menawarkan layanan premium dengan biaya termurah menggunakan model dan teknologi operasional kami," ujar Karan dikutip dari Tech In Asia, kemarin (6/4).
Saat ini, RaRa Delivery telah menyediakan layanan untuk pengiriman di e-commerce seperti di Lazada, Shopee, dan Bukalapak. Di Indonesia, RaRa bersaing dengan Paxel yang juga menawarkan pengiriman barang dalam sehari.
(Baca: Suntikan Dana Investor Diprediksi Anjlok 20%, Startup Harus Efisiensi)
Startup logistik lokal ini didirikan pada 2017 oleh Karan Bhardwaj senagai CEO dan Anil Kumar sebagai CTO perusahaan. Karan sebelumnya bekerja sebagai manajer rantai pasokan e-commerce regional di Unilever. Ia bertanggung jawab untuk membuat rantai pasokan end-to-end Unilever.
Pada April 2019, RaRa Delivery memperoleh pendanaan dari angle investor atau angel round dari program akselerator GK-Plug and Play Indonesia (GK-PNP). Pendiri Zopim Royston Tay dan Kwok Yang Bin, Kepala Pengembangan Bisnis Stripe Vidit Agarwal, Wakil Presiden Pemasaran Unilever Indonesia Neelesh Suryavanshee dan Wakil Presiden Unilever untuk Transformasi Digital Vishal Gupta terlibat dalam investasi saat itu.
(Baca: Startup-startup yang Panen Transaksi dan Rugi Akibat Pandemi Corona)