Ahli IT dan BSSN Bagikan 19 Tips Hindari Malware Saat Work from Home

Cindy Mutia Annur
19 Maret 2020, 13:25
Ahli IT dan BSSN bagikan 19 Tips Hindari Malware Saat Work from Home
123RF.com/rawpixel
Ilustrasi keamanan internet

Potensi gawai terpapar malware meningkat, seiring penerapan kebijakan kerja dari rumah alias work from home guna menekan penyebaran virus corona. Ahli informasi dan teknologi (IT) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan total 19 tips untuk menghindari malware dan data dicuri.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, karyawan biasanya mengandalkan jaringan internet rumah selama menerapkan work from home. Umumnya jaringan ini masih mengandalkan pengaturan dasar atau pada awal beli (default) sehingga rentan diretas.

Sedangkan komputer kantor biasanya menggunakan jaringan privat atau intranet, yang sudah diamankan oleh tim perusahaan. (Baca: Setelah Virus Corona, Kini Muncul Malware Berkedok Film Nominasi Oscar)

Alfons pun berbagi empat tips supaya perangkat terhindari dari peretasan atau malware. Pertama, menggunakan program keamanan seperti Firewall dan Antivirus.

Namun, antivirus konvensional juga biasanya punya kelemahan karena tidak bisa memonitor komputer. “Pakai antivirus dengan teknologi NGAV Next Generation Antivirus," ujar Alfons kepada Katadata.co.id, kemarin (18/3).

Ia mencontohkan antivirus dengan teknologi NGAV generasi terbaru yakni Webroot. Server antivirusnya mampu mendeteksi dan mengelola komputer di manapun, baik rumah maupun kantor.

Kedua, memastikan firewall dan antivirus terpasang dan berfungsi dengan baik guna mengamankan data. Ketiga, membuat cadangan (backup) data penting dan pisahkan dari koneksi online. “Untuk menjaga serangan ransomware," ujar dia.

(Baca: Ahli IT Ungkap Ciri Ponsel Rentan Disusupi Malware Virus Corona)

Keempat, membatasi percobaan login untuk mengantisipasi serangan Bruteforce. Selain itu, IP perlu dibatasi dan menggunakan VPN untuk mengamankan jaringan.

Sedangkan Peneliti Keamanan Siber dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi membagikan lima tips. Ia sepakat bahwa serangan malware bisa terjadi apabila ada pertukaran file.

Sebab, pihak lain bisa masuk ke sistem perangkat pengguna dan mengambil data yang dipertukarkan. Hal ini berpotensi besar terjadi ketika pengguna menggunakan software atau aplikasi untuk telekonferensi yang tidak aman.

Tips pertama yakni memastikan file yang dikirim atau diterima bebas virus atau malware. Kedua, memastikan aplikasi yang digunakan aman. Apabila ada pihak yang tak dikenal ikut bergabung, segera dikeluarkan dari obrolan.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...