Bos Zoom Curhat Lelah Rapat Online
CEO Zoom Eric Yuan (51 tahun) bercerita, dirinya pernah mengadakan 19 rapat online berturut-turut dalam sehari. Ia mengatakan kelelahan mengikuti pertemuan digital atau dikenal dengan sebutan zoom fatigue.
"Aku sangat lelah karena itu," kata Yuan sambil tertawa, dalam pertemuan virtual para CEO yang diadakan oleh Wall Street Journal, dikutip dari New York Post, Kamis (6/5).
“Saya tidak lagi mengadakan pertemuan berturut-turut. Saya merasa jauh lebih nyaman sekarang,” kata Eric.
Di satu sisi, tren rapat online saat pandemi corona membuat perusahaannya semakin dikenal. Berdasarkan data BuyShares.com, Zoom membukukan rekor pendapatan kuartalan pada kuartal IV 2020 yakni US$ 882,5 juta, atau meningkat 370% secara tahunan (year on year/yoy).
Pendapatan tahunan Zoom bahkan melonjak 700% dalam dua tahun. Penghasilan tahun fiskal 2020 US$ 626,6 juta, meningkat 88% dibandingkan US$ 330,5 juta pada 2019.
Korea IT Times melaporkan, hampir 70% dihasilkan dari pasar di Amerika Serikat (AS). Kontributor terbesar kedua yakni Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
“Kapitalisasi pasar Zoom juga melonjak 357% yoy,” demikian dikutip dari Korea IT Times.
Seiring peningkatan pendapatan tersebut, kekayaan Eric pun melonjak menjadi US$ 13,2 miliar, menurut Forbes. Ia menempati urutan 133 orang terkaya di dunia.
Namun, Yuan sekarang ingin stafnya kembali ke pertemuan tatap muka. Ia meminta karyawan setidaknya datang ke kantor dua kali seminggu.
CEO JPMorgan Jamie Dimon pun sepakat dengan hal itu. “Kami ingin orang-orang kembali bekerja dan pandangan saya yakni pada September, Oktober ini akan terlihat seperti sebelumnya,” kata dia dikutip dari New York Post.
CEO dari startup percetakan 3-D Carbon Inc. Ellen Kullman setuju dengan hal itu. “Ini bukan demokrasi. Kami tidak akan memberikan pilihan (kepada karyawan)," katanya tentang rencana mendorong karyawan kembali bekerja di kantor.