Bahaya Upgrade ke Windows 11 Microsoft jika Laptop Tidak Kompatibel
Microsoft resmi merilis sistem operasi atau operating system (OS) Windows 11 pada Selasa (5/10). Namun ada syarat minimal perangkat, jika pengguna ingin beralih atau upgrade ke Windows 11. Apabila tidak kompatibel, pengguna bisa menghadapi beberapa kendala.
Windows 11 Insiders menemukan kebocoran memori di File Explorer di OS baru itu. “Ada banyak pengguna terjebak dengan RAM yang menolak untuk melepaskan memori yang dialokasikan ke File Explorer, bahkan setelah setiap instance telah ditutup,” demikian dikutip dari PC Gamer, Kamis (8/10).
Untuk bisa beralih ke Windows 11, memang ada beberapa syarat minimal perangkat. Jika tidak sesuai atau kompatibel, pengguna akan mengalami kendala, termasuk persoalan memori.
Bahkan, pengguna yang tidak mematikan mesin laptop pada malam hari dan menggunakan kit memori minimal, kendala ini bisa menjadi masalah nyata. Sistem menjadi lambat dan tidak responsif.
Microsoft masih mengkaji persoalan tersebut. Sedangkan PC Gamer merangkum empat solusi yang bisa dilakukan jika mengalami persoalan memori saat beralih ke Windows 11, di antaranya:
1. Periksa apakah sistem memiliki kebocoran memori
Caranya, tekan Win+R, tempel Resource Monitor ke dalam kotak yang muncul, dan tekan Enter. Ini akan membuka Resource Monitor, sehingga pengguna bisa menentukan berapa banyak RAM PC yang digunakan oleh proses tertentu pada satu waktu.
Kemudian buka tab Memori dan urutkan berdasarkan Commit tertinggi (KB). Dari situ, pengguna akan dapat melihat proses mana yang paling banyak menggunakan memori fisik.
Jika jumlah total memori fisik yang ditampilkan di bagian bawah benar atau sama dengan total RAM sistem yang telah diunduh, maka spamming Win+E akan membawa explorer.exe ke daftar teratas. Ini tergantung pada berapa banyak proses intensif memori yang pengguna jalankan.
Jika jumlah memori fisik tidak sesuai, tutup semua instance File Explorer yang telah Anda buka. Caranya, klik kanan ikon folder di bilah tugas dan pilih Tutup semua jendela. Jumlah Commit akan berkurang karena memori secara otomatis ‘membebaskan’ untuk digunakan oleh program lain.
2. Kembali ke Windows 10
3. Kosongkan RAM secara manual
Caranya, klik Ctrl+Alt+Del atau klik kanan pada logo Windows di taskbar. Kemudian buka Task Manager dan temukan Windows Explorer di daftar Proses. Lalu, klik kanan dan pilih Restart.
4. Solusi perangkat lunak pihak ketiga
Ada beberapa perangkat lunak (software) yang dapat secara otomatis mengosongkan data cache, seperti CleanMem atau EmptyStandbyList. Namun perlu diperhatikan apakah software ini bebas malware dan virus jahat lainnya atau tidak.
Selain persoalan memori, ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi pengguna jika laptop tidak kompatibel dengan Windows 11. Hambatan yang dimaksud di antaranya:
- Muncul Blue Screen of Death atau Black Screen of Death pada layar
- Resolusi yang tidak berkelanjutan: Ini jika Anda menggunakan GPU kelas bawah yang tidak cukup mampu untuk menangani resolusi yang coba diterapkan.
- VRAM tidak mencukupi
- Driver GPU yang tidak kompatibel
- Bug ultrawide: Ini jika menggunakan layar ultrawide eksternal, ada kemungkinan besar Anda akan mengalami bug di mana layar membeku selama beberapa detik secara acak.
- Bug Adaptor Daya: Model laptop tertentu (khususnya ASUS dan MSI) tampaknya mengalami bug Windows 11.
- Sonic Studio 3 konflik: Ada satu alat khusus dari ASUS yang diketahui menyebabkan kemacetan saat mengunduh Windows 11.
- Versi BIOS atau vBIOS yang kedaluwarsa: Kerusakan yang disebabkan oleh BIOS dan gangguan kinerja.
Microsoft mengatakan bahwa spesifikasi perangkat untuk bisa beralih ke sistem Windows 11 merupakan hal mutlak. Syarat itu di antaranya:
- Prosesor: 1 gigahertz (GHz) atau lebih cepat, dengan dua atau lebih inti pada prosesor atau sistem 64-bit yang kompatibel pada cip (SoC)
- Cip: Intel generasi ke-8, Ryzen 2000 dan yang lebih baru
- RAM: 4 gigabyte (GB) atau lebih besar
- Penyimpanan: 64 GB atau lebih besar. Besaran penyimpanan yang dibutuhkan bisa berubah kemudian. Oleh karena itu, pengguna perlu rutin memperbarui informasi.
- Graphics card: Kompatibel dengan DirectX 12 atau lebih baru, dengan driver WDDM 2.0
- Firmware sistem: UEFI, mendukung Secure Boot
- TPM: Trusted Platform Module (TPM) versi 2.0
- Tampilan: high definition (720p), monitor 9" atau lebih besar, 8 bit per saluran warna
- OS: Windows 10 versi 20H1 atau yang lebih baru untuk pemutakhiran terbaik
"Jadi persyaratan untuk Intel 8th Gen dan AMD Ryzen 2000-series, dan yang lebih baru, cip pasti berkontribusi pada kinerja," kata Microsoft VP Steve Dispensa dalam video, dikutip dari Appuals, Rabu (6/10). "Tapi alasan utama di sini sebenarnya yakni keamanan yang seimbang dengan kinerja. Keamanan adalah inti dari persyaratan ini."