Tujuh Startup Bersiap IPO, Berikut Daftarnya

Lenny Septiani
26 April 2023, 11:31
startup ipo
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan 49 perusahaan dalam pipeline untuk mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO). Tujuh di antaranya bergerak di bidang teknologi, termasuk startup.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna memerinci daftar perusahaan atau startup yang akan IPO berdasarkan aset, yakni: 

  • 5 perusahaan dengan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar 
  • 28 perusahaan skala menengah dengan aset Rp 50 miliar - Rp 250 miliar 
  • 16 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar

Rincian perusahaan yang akan IPO berdasarkan sektor:

  • 6 sektor Basic Materials
  • 10 sektor Consumer Cyclicals
  • 6 sektor Consumer Non-Cyclicals
  • 2 sektor Energi
  • 2 sektor Financials
  • 1 sektor Kesehatan
  • 3 sektor Industrials
  • 2 sektor Infrastruktur
  • 5 sektor Properties & Real Estate
  • 7 sektor Technology
  • 5 sektor Transportation & Logistic

BEI tidak memerinci daftar nama perusahaan teknologi atau startup yang akan segera IPO. Namun beberapa perusahaan rintisan mengungkapkan rencananya untuk melantai di bursa saham.

Daftar perusahaan teknologi atau startup yang mengungkapkan rencana IPO di antaranya:

IDMERAFORA

IDMETAFORA merupakan perusahaan rintisan pembuat website dan software ERP yang didirikan pada 2014. Founder dan CEO IDMETAFORA M Abdurrohman Alhafidz mengatakan perusahaannya berencana IPO dalam waktu dekat.

“Sejak dua tahun lalu kami sudah dekat-dekat dengan BEI. Beberapa kali rapat, dan berkomunikasi dengan sejumlah sekuritas,” kata Abdurrohman dalam wawancara dengan RBTV Jogja bulan ini.

Selain itu, perusahaan sudah bekerja sama dengan akuntan publik.

Abdurrohman mengatakan telah mempersiapkan semuanya sejak sebelum pandemi corona.

Digiasia Bios

Startup fintech berbasis Embedded Finance as a Service (EFaaS) milik mantan CEO Indosat Alexander Rusli, Digiasia Bios berencana IPO di Bursa Nasdaq Amerika Serikat (AS) pada kuartal II. 

Digiasia Bios telah menandatangani perjanjian kerjasama merger dengan SPAC Stonebridge Acquisition Corporation.

Chief Digital Ecosystem Integration Digiasia Bios Joseph Lumban Gaol mengatakan proses IPO berjalan sesuai jalur. 

Alasan perusahaan memilih IPO di Bursa AS karena ingin memperluas jangkauan ke pasar internasional. Menurutnya, dana di Amerika lebih solid dan para investor lebih paham dengan konsep bisnis fintech business to business (B2B).

J&T Ekspress

J&T Express dikabarkan berencana IPO di Hong Kong pada paruh kedua tahun ini. Penawaran awal bertujuan mengumpulkan hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun. 

Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada J&T Express. Namun decacorn Indonesia ini belum bisa memberikan tanggapan. 

Sumber yang mengetahui kabar tersebut menyampaikan, J&T Express berencana IPO tahun lalu. “Namun aksi korporasi ini ditunda karena kondisi pasar yang bergejolak,” demikian dikutip dari Reuters, pada Februari (17/2).

“J&T Express berencana menjual 10% sahamnya,” kata sumber Reuters.

Startup yang mengikuri program Road to IPO BEI

Pada Desember 2022, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna mengatakan IDX Incubator telah membina 65 perusahaan yang mengikuti program road to IPO. 

Traveloka dan Kredivo

Kedua startup ini berencana IPO sebelum ada pandemi corona. Namun rencana ini tertunda.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...