Rumah.com Tutup 30 November, PHK 61 Karyawan
Startup properti Rumah.com tutup pada 30 November. Perusahaan rintisan di bawah Propertyguru ini juga melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 61 karyawan.
“Bisnis marketplace kami di Indonesia, yang beroperasi sebagai Rumah.com, akan berhenti beroperasi pada 30 November,” kata Group CEO sekaligus Managing Director PropertyGuru, Hari. V. Krishna dalam surat terbuka kepada karyawan, dikutip Senin (21/8).
“Keputusan ini tidak kami ambil dengan mudah. Kami menyadari dampaknya terhadap karyawan Rumah.com dan pelanggan yang berharga, yang telah kami layani selama lebih dari satu dekade,” Hari menambahkan.
Rumah.com memberikan dukungan kepada 61 pegawai yang di-PHK, di antaranya:
- Paket pesangon di atas standar, yakni lebih tinggi dari pembayaran pesangon wajib satu bulan untuk setiap tahun masa kerja dengan batas hingga sembilan bulan. Pembayaran masa kerja yang lama akan diberikan sesuai aturan yang berlaku
- Ex-gratia berikut:
- Pembayaran goodwill berdasarkan hitungan tahun masa kerja
- Bonus kinerja satu bulan untuk non-penjualan dan komisi penuh untuk Agustus dan September untuk semua penjualan
- Memperpanjang asuransi kesehatan dan program bantuan karyawan (Thrive) dengan tambahan selama tiga bulan sejak tanggal terakhir bekerja
- Membantu para karyawan menemukan peluang-peluang baru lewat:
- Layanan outplacement selama tiga bulan dengan konsultan pribadi untuk mendukung setiap Guru dalam transisi karir dan pencarian kerja
- Laptop
“Kami akan terus melayani para agen dan mitra pengembang dari Rumah.com untuk memastikan gangguan seminimal mungkin terhadap operasional bisnis mereka. Setelah itu, kami akan mengembalikan fee yang telah dibayar sesuai kontrak masing-masing,” ujar Hari.
“Untuk mitra vendor, kami akan tetap membayar kewajiban sesuai komitmen kontrak masing-masing,” Hari menambahkan.
Ia menyampaikan, perusahaan terus meninjau kemajuan bisnis dan secara berkala merampingkan operasional. Namun tetap berhati-hati menata kembali prioritas terhadap sumber daya di mana mereka diperlukan.
"Upaya dan fokus kami harus diarahkan pada bisnis-bisnis yang sudah berjalan atau telah menunjukkan potensi untuk mencapai pertumbuhan yang bisa terus meningkat sembari memastikan nilai ekonomi unit yang kuat," kata Hari.