Startup Pertanian Eden Farm Raup Pendanaan Rp 270 M dari AC Ventures
Startup pertanian atau agritech, Eden Farm mengumpulkan US$ 19 juta atau Rp 270 miliar dalam putaran pendanaan seri A. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura AC Ventures dan AppWorks.
Sejumlah investor lain juga terlibat, antara lain Trihill Capital, OCBC Ventures, Investible, Corin Capital, serta Global Founders Capital. Pendanaan ini merupakan kelanjutan dari pendanaan Eden Farm pra-seri A yang dipimpin investible pada Februari 2021.
Co-founder dan CEO David Setyadi Gunawan mengatakan, perusahaan akan memanfaatkan pendanaan senilai Rp 270 miliar ini untuk memperkuat infrastruktur rantai pasok dan kemampuan teknologinya. Dana segar juga akan dimanfaatkan untuk ekspansi pasar dan merekrut lebih banyak talenta.
Ini agar target Eden Farm pada 2022 tercapai. "Pada akhir 2022, kami memperluas ke 25 kota dan delapan kabupaten," kata David dikutip dari KrAsia pada Senin (8/11).
Selain itu, Eden Farm juga menargetkan dapat memasarkan produk pertanian ke lebih dari 100 ribu pelanggan pada 2022. Sedangkan tingkat pemenuhan barang diharapkan mencapai 100% di lebih dari 1.000 unit penyimpanan.
Eden Farm sendiri saat ini telah menggaet lebih dari 2.000 petani di Jawa serta memiliki lima pusat pemenuhan. Startup ini melayani lebih dari 53 ribu pelanggan.
Startup pertanian yang didirikan pada 2017 ini berfokus pada penyediaan produk segar berbasis Business to Business (B2B). Eden Farm menghubungkan petani lokal dengan pembeli seperti hotel, restoran, kafe, pasar basah, dan bisnis besar lainnya.
Eden Farm menyederhanakan rantai pasok makanan dengan mengganti perantara untuk memberikan margin dan harga yang lebih baik bagi petani serta pembeli. Eden Farm juga menyediakan prakiraan permintaan bagi petani sehingga dapat meningkatkan produksi.
Eden Farm mengklaim bahwa pendapatan petani di ekosistemnya telah meningkat lebih dari tiga kali lipat setelah bergabung dengan platform. Perusahaan agritech ini juga mengklaim dapat mengurangi biaya bagi pelanggan hingga 30%.
Adapun selain di Eden Farm, AC Ventures saat ini berinvestasi di startup agritech lainnya seperti Aruna. Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengungkapkan bahwa sektor agritech mempunyai potensi yang besar.
Ia mengatakan, sudah banyak lulusan universitas terbaik di luar negeri yang masuk ke bidang ini. Selain itu, teknologi di sektor perikanan Indonesia mulai masif.
“Suatu hari nanti, Anda akan tahu ikan yang disantap saat makan malam berasal dari nelayan mana. Sejarah kepuasan pelanggan ini bakal menjadi insentif bagi nelayan atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk konsisten menjual produk,” kata Pandu dalam webinar Regional Summit yang diadakan Katadata bertajuk 'Strategi Mempercepat Pemulihan Ekonomi dari Krisis', November tahun lalu (2/11/2020).
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia saat ini memiliki lebih dari 33,4 juta petani. Sektor pertanian juga telah berkontribusi sebesar 14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau pasar senilai US$ 140 miliar.
Pemerintah menganggarkan Rp 99 triliun untuk mendukung ketahanan pangan pada tahun ini. Dana itu masuk di Kementerian Pertanian, Kementerian Perikanan dan Kelautan, dan instansi lain terkait irigasi.