BRI Beberkan Cara Antisipasi Modus Penipuan Fail APK
Mendekati masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, modus penipuan digital atau social engineering makin marak dilakukan. Para fraudster mempunyai modus baru, yakni membagikan undangan pemilu dalam wujud fail APK. Fail APK yang menggunakan penamaan “Undangan Pemilu” atau “PPS PEMILU 2024” kini marak disebar untuk memancing korban.
Penipu memanfaatkan kelengahan korbannya dengan cara memberikan undangan dan foto paket melalui layanan pesan singkat seperti Whatsapp. Fail APK tersebut merupakan aplikasi berbahaya, karena berisi malware yang memungkinkan pelaku mengakses data pribadi korban untuk disalahgunakan.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun menggencarkan edukasi untuk menghindarkan masyarakat dari jebakan ini melalui kampanye #BilangAjaGak. Kampanye ini mengajak masyarakat menolak segala penipuan perbankan pada platform digital.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menekankan agar nasabah waspada. Jika ada nomor tak dikenal mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan APK yang mengatasnamakan BRI, maka pesan tersebut harus diabaikan. “BRI tidak pernah membuka channel di aplikasi chat,” ucap Andrijanto dalam siaran pers, dikutip Minggu (11/2).
Berikut berbagai modus penipuan digital yang berpotensi merugikan masyarakat:
- undangan pernikahan digital
- pemberitahuan penutupan rekening
- pemberitahuan tagihan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
- foto paket dari kurir
- Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) untuk wajib pajak
- surat atau blangko tilang
- surat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu
- undangan Pemilu
Adapun cara mengantisipasi penipuan dengan modus social engineering di antaranya:
- waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal yang mencantumkan tautan atau fail berbentuk APK
- kenali fail yang disertai pengumuman atau pemberitahuan berupa ancaman yang membuat Anda panik
- jangan sembarang mengeklik tautan atau fail yang Anda terima
- jika Anda telanjur mengeklik fail tersebut, segera matikan koneksi data seluler atau jaringan Wi-Fi pada perangkat Anda
- bersihkan data dan cache pada aplikasi yang telanjur tertanam pada gawai
- uninstall aplikasi tersebut
- ubah username, nomor identifikasi pribadi (PIN), dan kata sandi mobile banking termasuk surel pribadi Anda
Andrijanto berharap kewaspadaan masyarakat meningkat, terutama dalam mengenali praktik modus kejahatan social enggineering. Dengan menjaga kerahasiaan data serta berhati-hati dalam menerima pesan, berbagai modus penipuan akan mudah dihindari.