Penyebab Harga HP Berpotensi Naik Besar-besaran pada 2026
Bos Xiaomi dan Realme, serta beberapa perusahaan riset mengingatkan konsumen bahwa harga HP atau handphone akan naik pada 2026. Apa penyebabnya?
Harga HP berpotensi naik pada 2026, karena melonjaknya biaya cip dan memori, komponen penting pada smartphone. Firma riset pasar khusus teknologi Counterpoint Research memproyeksikan harga memori naik 30% pada kuartal keempat 2025 dan berpotensi naik lagi 20% pada awal tahun depan.
Hal itu menandai krisis yang semakin parah, dengan kenaikan harga cip 50% sejak awal tahun. Lonjakan ini belum pernah terjadi sebelumnya, dikutip dari Red94, Rabu (10/12).
Samsung misalnya, menaikkan harga cip memori 30% - 60% per November, menurut sumber yang dikutip oleh Reuters. Sementara itu, TrendForce melaporkan bahwa permintaan kontrak NAND Flash melonjak 60% pada November.
NAND Flash adalah jenis memori non-volatile atau tidak hilang saat listrik mati, yang dipakai untuk menyimpan data secara permanen. Teknologi ini menjadi fondasi storage modern seperti SSD, kartu memori, dan flash drive, yang menyimpan data dalam bentuk sel seperti SLC, MLC, TLC, QLC dengan kapasitas besar.
Kenaikan harga cip disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan teknologi AI canggih. Teknologi ini membutuhkan kapasitas memori yang besar dan canggih, yang menyebabkan lonjakan permintaan cip global.
Akibatnya, seluruh rantai pasokan elektronik terpengaruh, dengan produsen besar seperti Samsung mengurangi alokasi produksi memori untuk HP guna memprioritaskan kebutuhan infrastruktur AI.
Kekurangan pasokan meluas ke memori DRAM dan NAND flash, sehingga menghilangkan opsi penggantian komponen apa pun.
SK Hynix, produsen memori asal Korea Selatan, memperkirakan kekurangan pasokan akan berlanjut hingga akhir 2027, menunjukkan bahwa krisis ini akan meluas jauh melampaui 2026.
Analis industri telekomunikasi memperkirakan kenaikan harga terburuk akan terjadi pada pertengahan 2026, setelah kontrak produksi baru mulai berlaku, sebagaimana dikutip dari Red94, Rabu (10/12).
Produsen yang terikat perjanjian jangka panjang yang dinegosiasikan sebelum kekurangan pasokan akan mulai merasakan kenaikan biaya yang pada kuartal kedua dan ketiga 2026.
International Data Corporation atau IDC dan Counterpoint Research sama-sama memperingatkan bahwa harga jual rata-rata smartphone akan meningkat secara signifikan selama paruh pertama tahun depan.
Harga jual rata-rata ponsel pintar diperkirakan naik menjadi US$ 465 atau Rp 7,75 juta (kurs Rp 16.680 per US$) pada 2026, dibandingkan US$ 457 atau Rp 7,6 juta pada 2025, menurut Direktur Riset Senior di IDC Nabila Popal dikutip dari CNN, Rabu (10/12).
Presiden Xiaomi Lu Weibing menekankan bahwa tekanan biaya pada produksi smartphone akan memburuk tahun depan. “Saya memperkirakan tekanan biaya akan jauh lebih berat tahun depan dibandingkan tahun ini,” kata dia dikutip dari Qoo10, beberapa waktu lalu (24/11).
Kepala Pemasaran Produk Global Realme Francis Wong mengatakan industri semikonduktor sudah terbiasa bergulat dengan perubahan harga seiring munculnya teknologi baru. Tetapi, kali ini, mereka belum siap menghadapi kecepatan permintaan AI yang signifikan.
"Di sektor semikonduktor, akan selalu ada ketidaksesuaian (antara penawaran dan permintaan)," ujar Wang dikutip dari CNN, Rabu (10/12). "Ini agak di luar dugaan."
Dikutip dari 91Mobiles, Francis Wong mengatakan penyebab utama kenaikan harga HP pada 2026 yakni meningkatnya biaya untuk komponen NAND Flash, DRAM, dan SSD, bagian integral dari penyimpanan dan memori di setiap gadget.
DRAM atau Dynamic Random Access Memory adalah memori volatile, data hilang saat listrik mati. Ini merupakan RAM utama komputer atau server yang dipakai untuk memproses data secara cepat.
Sedangkan, SSD atau Solid State Drive adalah perangkat penyimpanan berbasis NAND Flash yang menggantikan hard disk lama. SSD menggunakan controller dan cip NAND untuk menyimpan data dengan performa jauh lebih cepat.
Komponen-komponen itu mengalami kenaikan harga yang berkelanjutan, karena pasokan yang semakin ketat dan persaingan yang meningkat untuk mendapatkan cip seiring tren AI.
Tren AI mendorong permintaan memori kelas atas. Komponen yang selama ini digunakan untuk smartphone hingga laptop, kini diprioritaskan untuk pusat data AI, server, dan komputasi bandwidth tinggi.
Produsen cip telah mengalihkan kapasitas dari DRAM dan NAND standar kelas ponsel pintar ke memori kelas perusahaan seperti HBM atau High Bandwidth Memory.
Pergeseran itu berdampak terhadap harga HP. “Ini masalah di seluruh industri, tidak ada merek yang dapat menghindar,” kata Wong dikutip dari 91Mobiles, dua pekan lalu (27/11).
Situasi itu semakin memburuk karena ketegangan perdagangan yang berkelanjutan, penyesuaian kembali rantai pasokan, dan fluktuasi mata uang. Dengan negara-negara yang memperketat aturan ekspor teknologi dan mendiversifikasi pusat manufaktur mereka, biaya produksi meningkat bersamaan dengan waktu tunggu yang lebih lama.
