Transaksi Sempat Rp8,7 T/Bulan, Startup GudangAda Gencar Bidik Warung
Startup digitalisasi warung GudangAda sempat mencatatkan transaksi Rp 8,7 triliun per bulan pada tahun lalu. Perusahaan rintisan ini kini memiliki satu juga pengguna.
SVP Merchant Solution & Revenue Management of GudangAda Neni Sukirman mengatakan, perusahaan berfokus memperkuat fundamental bisnis mitra warung dan UMKM. “Tumbuh bersama mereka,” katanya dalam acara ‘Upaya Percepatan Transformasi Digital UKM Lewat Ekosistem Digital Terintegrasi’, Kamis (27/10).
Oleh karena itu, perusahaan menyediakan sejumlah layanan seperti GudangAda Logistik, GudangAda Solusi, GudangAda sebagai marketplace, dan GudangAda Modal layanan pembiayaan. “Layanan ini kami fokuskan dan perkuat,” tambah dia.
GudangAda menargetkan lebih banyak UMKM dan warung yang bergabung. “Transaksi mereka beberapa triliunan setiap bulannya,” ujar Neni.
Dia pun mengungkapkan barang yang paling laris dalam ekosistem GudangAda yakni ni kebutuhan sehari-hari atau fast moving consumer goods (FMCG). “Sembako, mi instan, dan yang saat ini booming perawatan kulit (skin care),” kata Neni.
GudangAda mencatatkan nilai transaksi atau GMV bulanan US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,7 triliun sepanjang tahun lalu. Riset Euromonitor International menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina berbelanja di toko kelontong.
Transaksinya mencapai US$ 479,3 miliar atau 92% dari total nilai pasar retail US$ 521 miliar pada tahun lalu, sebagaimana Databoks di bawah ini: