Startup Jual Beli Mobil Bekas Cars24 Dikabarkan Tutup di Indonesia
Startup jual beli mobil bekas Cars24 dikabarkan menutup operasional di Indonesia. Jika benar maka akan menambah daftar startup tutup di Tanah Air.
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar startup Cars24 tutup di Indonesia melalui media sosial. Namun tim administrasi menyatakan bahwa perusahaan tidak menutup operasional.
Namun “hanya ada pengurangan beberapa karyawan,” kata tim administrasi Cars24 kepada Katadata.co.id, Kamis sore (4/5).
Situs web Cars24 juga terpantau masih dapat digunakan. Ini berbeda dengan startup tutup DishServe dan situs web-nya tidak lagi bisa diakses.
Sementara itu, Tech In Asia melaporkan bahwa Cars24 menutup operasional di pasar Indonesia dan Arab Saudi. "Ini setelah berbulan-bulan berdiskusi," kata co-founder sekaligus CEO Cars24 Vikram Chopra dikutip dari Tech In Asia, Kamis (4/5).
Penutupan itu kabarnya memengaruhi sekitar 100 karyawan.
Dia mengatakan Cars24 akan memprioritaskan pasar utamanya, yaitu India, Australia, Thailand, dan Uni Emirat Arab. Namun, dia tidak merinci berapa banyak karyawan yang di-PHK.
Sebelumnya INC42 melaporkan bahwa Cars24 merugi US$ 248,09 juta untuk tahun keuangan 2021-2022 (setahun penuh 2022). Kerugian ini naik dari setahun penuh 2021 US$ 26,83 juta, dalam laporan keuangan perusahaan induk Global Car Group Ltd di Singapura.
Laporan keuangan Cars24 tersebut mencakup operasi di India, Australia, UEA, Thailand, Turki, Arab Saudi, dan Indonesia.
Kerugian pasar mobil bekas meroket karena pengeluaran meningkat lebih tinggi dibandingkan pendapatan. Rincian pendapatan Cars24 menurut laporan INC24 yakni:
- Pendapatan keseluruhan naik 2,2 kali lipat menjadi US$ 803,63 juta pada 2022
- Pendapatan operasional naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 799,06 juta
Cars24 didirikan pada 2015 oleh Vikram Chopra, Gajendra Jangid, Ruchit Agarwal, dan Mehul Agrawal. Startup ini menawarkan layanan platform untuk jual beli mobil bekas sama seperti OLX, Quikr, Carsome, dan lainnya.
