10 Inovasi Teknologi Raih Penghargaan Kemenkes, Bisa Dapat Rp 2,5 M
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes memberikan penghargaan kepada 10 inovator teknologi kesehatan. Mereka juga berpeluang mendapatkan pendanaan total Rp 2,5 miliar.
Para inovator teknologi kesehatan itu terpilih dari total 146 pendaftar program inkubasi Health Innovation Sprint Accelerator 2023 in collaboration with East Ventures. “Jumlah peserta meningkat dari tahun sebelumnya 105 peserta,” kata Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes Setiaji dalam keterangan pers, Rabu (31/5).
Program inkubasi untuk inovator digital bidang kesehatan atau health-tech dan bioteknologi alias biotech itu berlangsung sejak 23 Februari. Sebanyak 132 peserta bidang health-tech dan 14 biotech.
Inovasi teknologi kesehatan yang terpilih di antaranya:
No | Nama Inovasi | Klaster | Inovator | Penjelasan Singkat |
1 | CoFilm Antimicrobial Coating - PT Nanoma Teknologi Indonesia | Health-Tech | Royyan Wafi Pujiyanto | Produsen bahan pelapis yang dapat membunuh virus dan bakteri secara aktif selama dua tahun |
2 | Fatkilla - PT Fit Kikis Lemak | Health-Tech | Jonathan Marga Luhur, Patrick Winata, Ernest Meikel, Ferry Lukito | Produk dan layanan penurun berat badan digital terintegrasi |
3 | Gizi Nusantara - PT Inovasi Gizi Nusantara | Health-Tech | Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D | Aplikasi kesehatan untuk edukasi dan layanan konseling gizi |
4 | Healthpro.id - PT Inti Buana Kesehatan Nawasena | Health-Tech | Vika Rachma Sari, Rendy Alfuadi | Penyedia layanan kesehatan sesuai permintaan (on-demand) ke masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah |
5 | Neurabot - PT Neura Integrasi Solusi | Health-Tech | Indarto | Platform laboratorium patologi digital untuk interkonektivitas fasilitas jarak jauh antara tenaga medis dan peneliti guna mengelola dan menganalisis pencitraan medis |
6 | Nexmedis - PT Ekosistem Kesehatan Indonesia | Health-Tech | Yehuda Dani Utomo, Matilda Narulita, Almer Deta Tarandha, Amirull Y. Zulkarnain | Sistem informasi berbasis AI untuk membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih akurat dan rencana perawatan yang komprehensif |
7 | PathGen - PT Pathgen Diagnostik Teknologi | Bio-Tech | Susanti, Agung Utama | Kit diagnostik untuk PCR yang terjangkau, berdaya guna tinggi, dan kompatibel dalam keperluan diagnosis kanker lebih lanjut |
8 | RADScan | Health-Tech | Hansen Wiguna, Adlina Zahra, Anyelir Nielya Mutiara, Irfan Dwiki Bhaswara, Bahrul Ilmi Nasution | Platform online berbasis AI untuk menginterpretasikan pencitraan medis |
9 | Sepsis 360 - Archipelago Biotechnology Indonesia | Bio-Tech | Ali Budhi Kusuma, Lia Utami Ningrum, Maya Fitriana, Gita Fenylestari, Leggina Rezzy Vanggy, Dwi Grawana Chalista, Fildza Fathila Az-Zahr; Fatiya Tsabita | Platform diagnostik untuk mendeteksi sepsis pada permukaan dengan metode PCR |
10 | Vinera - Aruvana | Health-Tech | Jessica Christie, SE, MM, dr Hendry Gunawan, Sp.S, Indra Haryadi, SKom | Teknologi virtual reality (VR) berbasis aplikasi untuk membantu pelatihan terapi pasca stroke |
Mereka berkesempatan mendapatkan investasi total Rp 2,5 miliar dalam bentuk uncapped convertible notes dari East Ventures selaku mitra penyelenggara Health Innovation Sprint Accelerator tahun ini.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca berharap partisipasi perusahaan berkontribusi melalui kapabilitas dalam investasi dan perkembangan ekosistem digital startup di segala sektor, termasuk kesehatan.