Kurangi Bakar Uang, Startup Fore Coffee Berfokus Cari Untung Tahun Ini
Fore Coffee menargetkan strategi bisnis tahun ini berfokus pada rencana untuk mencapai keuntungan. Startup retail kopi lokal ini pun gencar mengurangi ‘bakar uang’ atau diskon besar-besaran.
Co-founder sekaligus CEO Fore Coffee Vico Lomar menyampaikan, EBITDA atau laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi positif pada kuartal III 2021.
“Salah satu faktor kunci mencapai kinerja positif yakni pemangkasan anggaran promosi hingga 50% pada 2021, 30% tahun lalu, dan lebih lanjut 20% - 30% tahun ini,” ujar Vico dalam keterangan pers, Rabu (30/5.
Selain itu, ada tiga langkah strategis startup Fore Coffee untuk mencapai profitabilitas, yakni:
- Mendorong kualitas produk unggulan dengan inovasi penelitian dan pengembangan
- Memberdayakan sumber daya manusia bermutu
- Menargetkan pembukaan gerai terbaru
Menurutnya, produk minuman unggulan merupakan instrumen promosi paling efektif. Oleh karena itu, startup Fore Coffee berfokus pada penelitian dan pengembangan produk yang intensif dan berkelanjutan untuk terus menciptakan tren baru.
Produk unggulan atau signature Fore Coffee sepanjang tahun lalu yakni Aren Latte, Pandan Latte hingga Butterscotch Sea-Salt Latte. “Produk-produk ini berhasil mendorong merek masuk ke dalam daftar TOP 5 brand dengan top of mind tertinggi di Indonesia,” katanya.
Selain itu, Fore Coffee menggandeng penyanyi Vidi Aldiano untuk jadi Chief Savor Advisor Fore Coffee tahun lalu.
CMO Fore Coffee Matthew Ardian mengatakan, perusahaan melakukan peninjauan strategi pemasaran besar-besaran. Startup ini pun berfokus pada brand positioning atau awareness dan pemetaan konsumen secara mendalam di skala nasional.
“Dulu Fore Coffee banyak dikenal sebagai brand kopi premium lokal,” kata Matthew. “Pada awal 2022, kami menajamkan posisi bukan untuk dikenal sebagai pemain premium, namun powerhouse merek kopi terkemuka yang menyajikan produk essential. Berbeda dengan kualitas terbaik.”
Fore Coffee pun masif meluncurkan produk baru tahun lalu, seperti Fore Junior untuk anak-anak, lini Fore Deli hingga kolaborasi dengan merek gaya hidup premium seperti Grab, Laneige, Green Rebel hingga Oma Elly.
Startup kopi itu menargetkan pemasaran secara organik dan berkelanjutan tahun ini. Selain itu, menyasar lebih banyak pelanggan baru baik dari sisi offline maupun online.
Berdasarkan riset yang dilakukan bersama pihak ketiga, Fore Coffee mengalami lonjakan tingkat kepuasan dan NPS aluas Net Promoter Score 23%.
Saat ini, Fore Coffee memiliki 134 gerai di Jabodetabek, Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Startup itu menargetkan untuk menambah sekitar 75 gerai di kota-kota mid-size tahun ini.
