Yakin Untung di India, Unicorn eFishery Incar Amerika Latin dan Asia
Unicorn perikanan eFishery optimistis bisnis tumbuh 10 kali lipat di India. Startup ini pun mengincar satu atau dua negara di Asia dan Amerika Latin dalam satu tahun ke depan.
eFishery juga terus menjalankan ekspor produk udang ke luar negeri.
Di India, eFishery memulai operasional di Andhra Pradesh. Negara bagian ini menyumbang 35% dari total produksi akuakultur India.
eFishery menggaet 50 karyawan lokal di sana. Para pegawai ini memiliki pemahaman mendalam tentang budaya setempat.
Unicorn perikanan itu pun akan memperluas jangkauan ke lima negara bagian di India per akhir tahun depan.
Ekspansi eFishery di India merupakan bagian dari pengembangan bisnis dengan menggunakan pendekatan ‘one country at a time’. Tujuannya, supaya nilai dampaknya secara berkala dan berkelanjutan.
“Kami senang bahwa upaya strategis kami membuahkan hasil. Di India, kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan 10 kali lipat, selaras dengan target bisnis ekspansi internasional," kata International Expansion Lead eFishery Neil Wendover dalam keterangan pers, Kamis (14/12).
Startup perikanan itu berfokus pada dua strategi di India, yakni:
Melihat variasi pasar yang menawarkan ekosistem komprehensif kepada pembudidaya
Menciptakan model koperasi digital lengkap dengan akses untuk pakan ikan dan udang berkualitas tinggi, memakai teknologi Internet of Things (IoT), SOP produksi, dan jaminan pembelian (off-take), guna memberdayakan serta mengembangkan potensi pembudidaya.
Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menjelaskan India merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Hal ini mencakup perluasan jejak perusahaan di Indonesia dan pertumbuhan di pasar ekspor.
“Dimulai dengan India, kami bangga terhadap kemampuan eFishery mengerahkan potensi kekuatan akuakultur secara global melalui teknologi buatan Indonesia. Rata-rata peningkatan pendapatan pembudidaya dua hingga tiga kali lipat,” kata Gibran.
“Kami menyadari potensi dan nilai industri akuakultur India, baik secara ukuran dan struktur, memiliki kemiripan dengan Indonesia, yang didominasi oleh pembudidaya level kecil dan menengah,” Gibran menambahkan.
India memiliki populasi 1,4 miliar dengan tingkat konsumsi seafood hingga 60% - 70%.
Industri akuakultur di India bernilai lebih dari US$ 15 miliar dan pertumbuhan tahunan alias Compound Annual Growth Rate (CAGR) 8% lebih selama tiga dekade terakhir.
Namun pembudidaya kecil dan menengah di India menghadapi tantangan seperti lemahnya akses ke pasar, skema harga tidak konsisten dan tak menguntungkan, skema pembayaran selalu terlambat, serta kurangnya informasi dasar manajemen budidaya dari sisi tata cara, teknologi, maupun inovasi.
Oleh karena itu, eFishery masuk ke pasar India. Fokus bisnis startup ini mengoptimalkan praktik budidaya dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.