Startup Singapura DayaTani Rambah Indonesia, Disuntik BRI dan Telkom

Lenny Septiani
17 Januari 2024, 12:57
DayaTani, startup singapura, bri, telkom,
DayaTani
DayaTani
Button AI Summarize

Startup yang berbasis di Singapura yakni DayaTani merambah pasar pertanian di Indonesia. Perusahaan rintisan ini pun pendanaan putaran awal atau seed US$ 2,3 juta atau sekitar Rp 35,9 miliar.

Pendanaan itu dipimpin oleh Ascent Venture Group. Investor lain yang berpartisipasi yakni KBI Investment, MDI Ventures di bawah Telkom, Northstar Ventures, anak usaha BRI yakni BRI Ventures, dan Gentree Fund.

“DayaTani didirikan dengan visi meningkatkan hasil panen petani Indonesia melalui teknologi dan menciptakan dampak sosial yang signifikan,” kata salah satu pendiri DayaTani Deryl Lu dalam keterangan pers, Senin (15/1).

Sektor pertanian Indonesia menyumbang sekitar 13% terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB. Selain itu, menggaet hampir 29% angkatan kerja.

Startup pertanian yang berdiri pada 2023 itu bertujuan meningkatkan hasil panen bagi petani Indonesia.

DayaTani mengoperasikan beberapa lokasi penelitian dan pengembangan pertanian di pulau Jawa untuk beberapa tanaman hortikultura dan tanaman biji-bijian seperti padi, jagung, cabai, tomat, kentang, kubis dan bawang merah.

Startup DayaTani mengembangkan perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak alias software termasuk model data science untuk memberikan rekomendasi lebih akurat misalnya pupuk yang harus digunakan, berdasarkan kondisi dunia nyata.

Perusahaan itu menawarkan produk kepada petani dengan model bagi hasil.

“Secara keseluruhan, inisiatif DayaTani selaras dengan tujuan yang lebih besar yaitu memodernisasi pertanian Indonesia, menjadikannya lebih efisien dan berkelanjutan," kata Deryl.

"Dengan memanfaatkan teknologi, DayaTani tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi terhadap ekosistem digital yang semakin penting di sektor pertanian Indonesia,” Deryl menambahkan.

Startup DayaTani menilai pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor yang paling tidak terdigitalisasi. Oleh karena itu, masih menyisakan banyak ruang untuk peningkatan produktivitas dan peluang pembangunan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...