Profil Startup Octopus: Ditinggal Hamish Daud, Disebut Tak Bayar Gaji

Lenny Septiani
15 Februari 2024, 12:23
Startup Octopus, hamish daud,
Website Octopus
Startup Octopus
Button AI Summarize

Hamish Daud mengundurkan diri dari posisi chief marketing officer atau CMO Octopus. Apa itu startup Octopus?

"Empat tahun terakhir saya terjun di startup bernama Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan," kata Hamish Daud melalui akun Instagram pribadi @hamishdw, pekan lalu (9/2).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
A post shared by Hamish Daud Wyllie (@hamishdw)

Hamish Daud mengundurkan diri dari Octopus karena alasan pribadi.

Ia menyatakan, Octopus masih bisa bertahan, setelah ia tinggalkan. "Saya yakin perusahaan ini dapat bangkit kembali dan memberikan dampak lingkungan yang lebih besar lagi dalam waktu dekat,” kata dia.

Octopus merupakan startup yang bergerak di bidang ekonomi sirkular daur ulang sampah, dengan mengumpulkan sampah produk konsumen.

Perusahaan itu membantu produsen untuk melacak dan mengumpulkan sampah bekas pakai agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

“Kami memastikan kelayakan terhadap proses pengumpulan sampah dan pemberian insentif yang lebih baik terhadap para pengumpul sampah,” kata Octopus melalui laman resmi perusahaan, dikutip Kamis (15/2).

Octopus beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia yakni Makassar, Denpasar, Badung, Gianyar, Jakarta, Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, dan Kota Bogor. 

Namun, berdasarkan pantauan Katadata.co.id, semua unggahan di Instagram resmi perusahaan @octopus hilang dan menyisakan satu unggahan yang diunggah pada 10 Februari 2024.

“Octopus akan segera kembali,” kata perusahaan dalam unggahan itu.

Berikut daftar petinggi startup Octopus:

  • Moehammad Ichsan sebagai CEO
  • Dimas Ario sebagai Chief People & Culture
  • Hamish Daud sebagai CMO
  • Niko Adi Nugroho sebagai Chief Technology Officer
  • Rizki Mardian sebagai Head of Data and Analytics

Startup Octopus bekerja sama dengan perusahaan seperti P&G, Super Indo, Semen Tiga Roda, Dua Coffee Cipete, Kopi Kenangan, M Bloc, Grab, Grand Hyatt Jakarta, dan lainnya.

Octopus juga menggandeng Xiaomi untuk mendaur ulang sampah elektronik berukuran kecil seperti ponsel atau handphone (HP) pada Juli. Proses daur ulangnya sebagai berikut:

  • Masyarakat mengunduh aplikasi Octopus
  • Mendatangi Xiaomi Store terpilih di Jakarta
  • Melakukan drop-off sampah elektronik
  • Penyetor akan mendapatkan poin di aplikasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan berbagai promo
  • Sampah elektronik yang disetor konsumen, secara berkala akan diambil oleh pelestari Octopus
  • Pelestasi Octopus menyerahkan sampah elektronik kepada pengusaha pengolah sampah
  • Pengolah memproses dan dimanfaatkan sampah elektronik itu menjadi sumber energi terbarukan, sehingga tidak sampai ke TPA

Pelestari Octopus yang dimaksud adalah individu yang menjemput kemasan bekas pengguna platform Octopus. Pelestari ini bisa terdiri dari berbagai kalangan seperti pemulung, satgas kebersihan, mahasiswa hingga ibu rumah tangga.

Octopus Dikabarkan Belum Bayar Gaji Pelestari

Warganet mengunggah tangkapan layar atau screnshot ragam komentar dari para pelestari soal gaji yang tak kunjung dibayarkan oleh Octopus.

"Pelestarimu kelaparan Pak. Sudah hampir sebulan tidak bisa tarik uang. Mereka juga punya keluarga, kebutuhan, operasional setiap hari, dan lainnya. Tolong perhatikan pelestari yang sudah berjuang di garda terdepan," tulis @leonhendri** di akun Instagram.

Hal senada disampaikan oleh @annisa.param**. Dia menyampaikan pemberian gaji tiga kali dijadwalkan ulang dan tidak ada informasi lebih lanjut dari perusahaan. Mengecewakan sekali," ujarnya.

Sementara itu, @gelar_28** sudah tiga minggu terakhir ini tidak bisa menarik uang. "Tolong perhatikan pelestari. Mau sampai kapan?".

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...