Dua Sektor Startup Ini Tahan Tech Winter, Pendanaan Jalan Terus
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menilai ada dua sektor startup yang mampu lewati tech winter yang berjalan sejak tahun lalu. Dua sektor ini yakni pertanian dan perikanan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi.
"Pemerintah mengakui bahwa dua sektor ini sangat penting bagi percepatan ekonomi negara," ujarnya dalam pembukaan NextHub Global Summit 2024: Defrost the Tech Winter di Nusa Dua, Badung, dilansir dari siaran pers, Selasa (24/9).
Tech winter merupakan istilah populer yang menggambarkan kondisi perusahaan rintisan atau startup berbasis teknologi mulai tumbang dan gugur satu per satu. Situasi ini dihadapi startup usai pandemi Covid-19.
Budi merinci, sektor pertanian dan perikanan Indonesia tumbuh 3% pada 2023 dengan nilai pasar hingga US$ 159 miliar. Pendanaan di startup agritech dan aquatech turut meningkat.
Tahun lalu, dua sektor ini masuk dalam daftar 15 sektor terbesar dengan valuasi yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena dua sektor tersebut dikembangkan oleh startup digital.
Dalam laporan “Startup Report 2023” oleh DSInnovate, startup perikanan dan kelautan alias aquatech mencipta valuasi US$ 123 juta. Sementara itu, startup agritech mencapai valuasi US$ 26 juta.
Ia lalu mencontohkan startup Aquaconnect dari India, Yalelo dari Zambia, dan Arado dari Brasil, berhasil sukses. Ini membuktikan bisnis di sektor pertanian dan perikanan cukup menjanjikan.
Dua sektor ini masih punya model bisnis yang luas dan bisa dijelajahi oleh pelaku startup. Masalah yang paling mendesak seperti rantai pasok, produktivitas, dan keberlanjutan.
Misalnya, platform mekanisasi dan pasar digital menjadi model bisnis utama untuk Agritech. "Sedangkan untuk aquatech, dengan meningkatnya permintaan ekonomi biru, start-up dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai layanan, dari pasar digital hingga pengelolaan sampah," kata Budi.