Jumlah Pengguna Melonjak, Startup Pendidikan Usia Dini BATAS Bangun Pre-School
Startup pendidikan anak usia dini BATAS mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna 200% sejak hadir pada 2021. Perusahaan ini pun berencana meluncurkan pre-school yang diberi nama Happy Hope pada akhir tahun.
Pre-school tersebut mengedepankan konsep Purposeful Learning Environment. BATAS akan membuka kelas pertama di Jl Ampera Raya Jakarta Selatan.
CEO BATAS Issyarah Feah menyampaikan, perusahaan bekerja sama dengan yayasan untuk mengembangkan program after-school di sekolah internasional pada 2022. “Pembelajaran agama misalnya, dari BATAS,” kata dia saat diskusi dengan media, di Jakarta, Kamis (26/9).
Berdasarkan riset internal startup BATAS, 85% anak di Indonesia mengonsumsi konten d ponsel. Menurut dia, program after-school bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal ini.
“Kami membangun nilai-nilai Islami. Anak-anak bisa membangun koneksi yang mendalam terhadap Al-Quran, sehingga mereka tidak hanya memiliki academic excellence, tetapi juga moral karakter yang cukup baik,” ujar dia. Untuk itu, startup BATAS meluncurkan pre-school.
Layanan yang disediakan oleh startup BATAS di antaranya:
- Batas Learn and Play: program after-school dengan kelas seperti robotic, coding, matematika, seni, keahlian berbicara di depan umum, sains, memasak, menggambar hingga memanah.
- BATASpace: ekosistem yang menghadirkan pengalaman untuk mengenal islam dan Al-Quran menggunakan teknologi imersif yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
- Program Pre-School Happy Hope: mengedepankan konsep Purposeful Learning Environment, dengan mengintegrasikan pendekatan kreatif dan nilai-nilai Islami.
- Quran Learning Club yang dibanderol Rp 928 ribu – Rp 2.078.000
- Kelas privat belajar Al-Quran:
- Offline dengan tarif Rp 690 ribu - Rp 2,35 juta
- Online dengan tarif Rp 519 ribu - Rp 1,74 juta
Startup BATAS mencatatkan jumlah kelas yang diikuti oleh pengguna sekitar 20 ribu kelas per tahun dengan total 80 guru.
“Pendidikan anak usia dini sangat penting, terutama selama usia emas 0-6 tahun, karena ini merupakan fondasi untuk pembelajaran dan perkembangan seumur hidup,” ujar dia.
Penelitian menunjukkan otak berkembang dengan cepat selama tahun-tahun formatif tersebut. Sebanyak 90% pertumbuhan otak anak terjadi pada usia lima tahun. Periode ini sangat penting untuk perkembangan kognitif, emosional, dan sosial.
Menurut studi oleh Harvard Center on the Developing Child, pengalaman awal memengaruhi arsitektur otak dan memiliki dampak jangka panjang pada kemampuan anak untuk belajar, beradaptasi dengan perubahan, dan menangani kesulitan.
Reporter: Lita Nurawaliyah