Manajemen eFishery Disebut Gelembungkan Dana Perusahaan Rp 9,8 Triliun

Amelia Yesidora
22 Januari 2025, 10:46
eFishery,
eFishery
eFishery

Ringkasan

  • Perbankan berupaya menghimpun dana murah (CASA) sebagai strategi untuk menekan biaya dana akibat kenaikan suku bunga acuan BI Rate menjadi 6,25%, dengan fokus pada peningkatan porsi simpanan tabungan dan giro nasabah.
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) fokus pada penghimpunan dana murah untuk memperkuat likuiditas perusahaan, menargetkan pertumbuhan DPK 9%-10% pada 2024, dengan simpanan nasabah mencapai Rp 357,74 triliun pada kuartal I 2024.
  • PT Bank Mandiri (Persero) mempertimbangkan penyesuaian suku bunga tabungan dan deposito responsif terhadap kenaikan suku bunga BI, serta meninjau strategi perusahaan dalam menjaga cost of fund dan memanfaatkan platform digital untuk layanan nasabah ritel dan wholesale.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Investor eFishery memperkirakan dana perusahaan yang digelembungkan hampir US$ 600 juta atau Rp 9,8 triliun (kurs Rp 16.331 per US$) selama Januari - September 2024, menurut laporan yang bocor. Ini berdasarkan penyelidikan awal yang sedang berlangsung.

"Manajemen telah menggelembungkan pendapatan hampir US$ 600 juta dalam sembilan bulan per September 2024" demikian bocoran rancangan laporan setebal 52 halaman yang diedarkan di antara investor dan ditinjau oleh Bloomberg News, dikutip dari Straits Times, Rabu (22/1).

Angka itu menghitung pendapatan yang dilaporkan ke investor dengan yang sebenarnya berdasarkan investigasi. Jika benar, maka lebih dari 75% dari angka yang dilaporkan adalah palsu, menurut laporan tersebut.

Menurut laporan tersebut, eFishery menyampaikan kepada investor bahwa perusahaan untung US$ 16 juta atau Rp 261,3 miliar dan meraup pendapatan US$ 752 juta atau Rp 12,3 triliun selama Januari – September 2024.

Padahal sebenarnya eFishery merugi US$ 35,4 juta atau Rp 578 miliar. Pendapatan startup perikanan ini diperkirakan US$ 157 juta atau Rp 2,6 triliun.

“Manajemen juga menggelembungkan angka pendapatan dan laba untuk beberapa tahun sebelumnya,” demikian isi laporan itu dikutip dari Straits Times, Rabu (22/1).

Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada manajemen eFishery. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan tanggapan.

Katadata.co.id juga sudah mengonfirmasi kepada tim komunikasi eFishery melalui email. Namun belum juga ada tanggapan.

Begitu juga dengan Gibran yang belum memberikan respons atas permintaan konfirmasi melalui WhatsApp.

Jajaran direksi eFishery memutuskan untuk membebastugaskan sementara jabatan Gibran Huzaifah sebagai CEO dan Chief Product Officer Chrisna Aditya bulan lalu. Keduanya dikabarkan dalam penyelidikan terkait dugaan penyelewengan uang perusahaan.

Dugaan CEO eFishery menyelewengkan uang perusahaan pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia.

Efishery, yang menyediakan tempat pakan bagi para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, menjadi unicorn dengan valuasi US$ 1,4 miliar ketika meraih pendanaan dari G42.

Efishery telah mengumpulkan ratusan juta dolar dalam upaya untuk memodernisasi industri perikanan di Indonesia. Startup ini menyediakan perangkat pemberian pakan pintar dan pakan bagi para pembudidaya, kemudian membeli hasil panen mereka untuk dijual ke pasar yang lebih luas.

Beberapa sumber Straits Times dan Bloomberg menyampaikan, investigasi dimulai setelah seorang whistleblower mendatangi anggota dewan dengan tuduhan bahwa laporan itu tidak akurat. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...