OpenAI ChatGPT Bersiap IPO, Valuasi Bisa Tembus Rp 16 Ribu Triliun

Kamila Meilina
31 Oktober 2025, 12:34
OpenAI
Instagram OpenAI
OpenAI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Induk perusahaan ChatGPT, OpenAI, disebut tengah bersiap melantai di bursa saham, alias initial public offering (IPO). Jika rencana ini terwujud, valuasi diperkirakan mencapai US$ 1 triliun, atau sekitar Rp 16.631 triliun (kurs Rp 16.631 per US$). Angka ini merupakan IPO terbesar sepanjang sejarah.

Menurut laporan Reuters, OpenAI mempertimbangkan untuk mengajukan dokumen IPO ke otoritas pasar modal pada paruh kedua tahun 2026, dengan kemungkinan peluncuran resmi pada 2027.

Namun, beberapa penasihat internal memprediksi IPO bisa terjadi lebih cepat, yakni pada akhir 2026.

Meski begitu, pihak OpenAI menegaskan bahwa IPO bukan prioritas utama saat ini. “IPO bukan fokus kami, jadi kami belum menetapkan tanggal apa pun,” ujar juru bicara OpenAI, dikutip dari Reuters, Kamis (30/10).

“Kami sedang membangun bisnis yang berkelanjutan dan memajukan misi agar semua orang mendapat manfaat dari kecerdasan buatan umum (AGI).”

Langkah menuju IPO ini terjadi setelah restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan OpenAI untuk mengurangi ketergantungannya pada Microsoft. Dengan IPO, OpenAI bisa mengakses pasar publik untuk menghimpun modal lebih efisien dan memperluas peluang akuisisi besar dengan saham publik.

CEO OpenAI Sam Altman disebut berencana menginvestasikan triliunan dolar dalam pengembangan infrastruktur AI global.

Dalam siaran langsung pada Selasa (29/10), Altman mengatakan, “Saya rasa wajar untuk mengatakan bahwa ini adalah jalur paling mungkin bagi kami, mengingat kebutuhan modal yang akan datang.”

OpenAI kini memiliki revenue run rate tahunan yang diperkirakan mencapai US$ 20 miliar atau senilai Rp 332,5 triliun pada akhir tahun ini. Namun, seiring dengan pendapatan yang meningkat, kerugian perusahaan juga terus bertambah. Valuasi OpenAI saat ini ditaksir sekitar US$ 500 miliar, setara dengan Rp 8.000 triliun.

OpenAI didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba. Awalnya, induk ChatGPT ini berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan yang aman bagi umat manusia. Namun, beberapa tahun kemudian, perusahaan mengubah strukturnya menjadi hybrid, di mana lembaga nirlaba mengawasi dan mengendalikan entitas for-profit.

Restrukturisasi terbaru menjadikan lembaga tersebut kini bernama OpenAI Foundation, yang memiliki 26% saham di OpenAI Group dan berhak atas saham tambahan jika target tertentu tercapai. Artinya, yayasan tersebut kini menjadi pemegang saham penting dalam kesuksesan finansial OpenAI.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...