Zoom Eror di Jakarta, Warganet Mengeluh di Twitter
Aplikasi Zoom mengalami gangguan di Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah warganet pun mengeluhkan platform konferensi video itu eror di Twitter.
Berdasarkan situs Down Detector, aplikasi Zoom hanya terganggu di Jakarta dan sekitarnya. Sebanyak 45% keluhan terkait koneksi server. Kemudian kualitas audio (31%) dan video (22%).
Keluhan muncul sejak Pukul 6.14 WIB. Situs Down Detector juga mencatat, aplikasi Zoom mengalami gangguan pada kemarin (28/1).
Beberapa warganet pun mengeluhkan aplikasi konferensi video itu eror di Twitter. “Zoom eror sejak kemarin,” kata pengguna Twitter @urlocalpapaya, Jumat (29/1). Hal senada disampaikan oleh @haelarius. “Zoom masih eror, bagaimana saya mengajar?”
Sejumlah warganet juga mengatakan, muncul suara gangguan saat konferensi video melalui Zoom sejak kemarin. “Zoom sejak kemarin (28/1) sering muncul suara ‘aaaa’ dari partisipan. Sangat mengganggu. Bahkan, suara jadi tidak jelas,” kata Syaifudin Lutfi di forum diskusi di situs Down Detector.
Sedangkan layanan Zoom kebanjiran pengguna baru selama pandemi corona, karena digunakan untuk belajar dan bekerja dari rumah. Angkanya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Namun, lonjakan jumlah pengguna gratis itu berpengaruh pada kenaikan biaya, khususnya infrastruktur. Kondisi ini menekan margin laba kotor Zoom pada medio tahun lalu, menjadi 66,7% atau di bawah perkiraan analis 72,1%. Nilainya juga lebih rendah dibandingkan sebelum ada pandemi corona yang rata-rata sekitar 80%.
Zoom pun memperkirakan margin kotor tertekan hingga tahun ini. "Kami memperkirakan margin kotor akan konsisten pada kuartal III hingga tahun fiskal berikutnya, sebelum mulai meningkat menuju target margin jangka panjang," kata Chief Financial Officer Kelly Steckelberg dikutip dari Reuters, bulan lalu (1/12).
Sedangkan jumlah pengguna Zoom yang merupakan korporasi dengan lebih dari 10 pegawai mencapai 433.700. Jumlahnya meningkat 485% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). Namun, secara kuartalan pertumbuhannya mulai melambat dari 40% pada kuartal I dan II, menjadi 17% di kuartal III.
Meski begitu, Zoom masih memperkirakan pendapatan kuartal keempat 2020 sekitar US$ 806 juta hingga US$ 811 juta. Ini di atas perkiraan analis US$ 730,1 juta, menurut data Refinitiv.