Akan Hantam Bumi, Ini Peran Satelit NASA 38 Tahun di Luar Angkasa
Bangkai satelit NASA diprediksi jatuh ke bumi pada Minggu malam sekitar 23.40 GMT atau Senin pagi Pukul 6.40 WIB waktu Indonesia. Satelit ini hampir empat dekade berada di luar angkasa.
“Kemungkinan puing-puing satelit yang jatuh menimbulkan risiko bagi siapa pun di Bumi, sangat rendah,” kata NASA dalam pernyataan dikutip dari Aljazeera, Sabtu (7/1).
Satelit NASA yang akan jatuh ke bumi itu bernama Satelit Anggaran Radiasi Bumi atau Earth Radiation Budget Satellite (ERBS). Satelit ini diluncurkan pada 5 Oktober 1984 menggunakan pesawat ulang-alik Challenger.
Satelit tersebut diluncurkan oleh dua astronot wanita bernama Sally Ride dan Kathryn Sullivan.
Masa kerja satelit itu diperkirakan dua tahun. Namun satelit terus melakukan pengukuran ozon dan atmosfer lainnya hingga pensiun pada 2005.
“ERBS jauh melebihi masa layanan dua tahun yang diperkirakan, beroperasi hingga pensiun pada 2005,” kata NASA dalam pernyataan di laman resminya, Sabtu (7/1).
Satelit tersebut mempelajari bagaimana Bumi menyerap dan memancarkan energi dari matahari. Proses ini membantu dalam mengungkap pola cuaca Bumi.
“Pengamatannya membantu para peneliti mengukur dampak aktivitas manusia terhadap keseimbangan radiasi Bumi,” kata NASA.
Satelit tersebut membantu dalam mengukur dampak penggunaan chlorofluorocarbons (CFC), pembakaran bahan bakar fosil, kejadian alam seperti letusan gunung berapi yang mempengaruhi keseimbangan radiasi Bumi.
Data tentang lapisan ozon yang disediakan oleh ERBS menjadi kunci dalam proses pengambilan keputusan masyarakat internasional selama Perjanjian Protokol Montreal, yang menghasilkan hampir eliminasi CFC di negara-negara industri.
Setelah 38 tahun berada di luar angkasa, satelit tersebut akan jatuh ke bumi dalam waktu dekat. Beratnya 2.450 kilogram (kg).
“Satelit akan terbakar saat masuk kembali (ke Bumi), tetapi beberapa bagian diperkirakan bertahan,” ujar NASA.
Badan antariksa Amerika Serikat (AS) memprediksi, cedera akibat puing-puing yang jatuh sekitar 1:9.400. “Satelit sains ini diperkirakan turun pada Minggu malam sekitar Pukul 18:40 EST (23:40 GMT), kurang lebih 17 jam,” ujar departemen pertahanan AS.
Namun Aerospace Corporation yang berbasis di California memperkirakan, bangkai satelit NASA itu masuk ke Bumi pada Senin pagi waktu AS atau memakan waktu 13 jam.
Aerospace Corporation memproyeksikan, bangkai satelit NASA akan melewati jalur yang melewati Afrika, Asia, Timur Tengah, dan wilayah paling barat di Utara dan Selatan. Amerika.