Luncurkan Satelit Telkomsat Tahun Depan, Bos Telkom: Tahan Cuaca
Anak usaha Telkom yakni Telkomsat akan meluncurkan satelit tahun depan. CEO Telkom Group Ririek Adriansyah menyampaikan, satelit ini lebih tahan cuaca ketimbang Satria-1 milik Kominfo.
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan satelit Satria-1 pada Juni dan resmi mengorbit pada awal November. Namun satelit ini baru akan beroperasi pada awal tahun depan.
CEO Telkom Group Ririek mengatakan jenis satelit Telkomsat dan Satria-1 sama yakni HTS atau high throughput satellite. Namun kapasitasnya berbeda.
“Satelit Satria-1 menggunakan KA-band, sedangkan Telkomsat KU-band,” kata Ririek kepada media sela-sela acara Telkom ESG Day di Yogyakarta, akhir pekan lalu (16/11).
Pita frekuensi KA memiliki jangkauan 18 – 40 GHz. Rinciannya yakni uplink dengan jangkauan 27,5 - 31 GHz, sedangkan downlink 18,3 - 18,8 GHz dan 19,7– 20,2 GHz.
Sementara itu, jangkauan frekuensi KU-band 11,7 – 12,7 GHz untuk uplink dan 14 – 14,5 GHz pada level downlink.
Ririek menjelaskan KA-band memiliki kapasitas besar, namun rentan hilang akibat cuaca seperti hujan. "Jadi semakin tinggi frekuensi, semakin rentan terhadap hujan dan kabu. Ini hukum alam," ujarnya.
Kapasitas KU-band tidak sebesar KA-band, namun lebih tahan terhadap cuaca. “Satelit Telkomsat akan digunakan untuk backhaul BTS atau akses poin WiFi," kata Ririek.
Saat ini Telkom memiliki tiga satelit.
Telkomsat milik Telkom menyediakan layanan internet berbasis satelit orbit rendah yang diberi nama MangoStar. Layanan ini menawarkan internet tanpa batas dengan kecepatan laju data hingga 500 Mbps, serta latensi menyerupai fiber optik.