Kata Kominfo soal Viral Netizen Indonesia Serang Akun Tentara Israel
Viral di media sosial netizen Indonesia dan Malaysia menyerang akun tentara Israel, serta membentuk gerakan Julid Fi Sabilillah. Apa kata Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait hal ini?
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan, kementerian tidak menemukan hal-hal negatif dari gerakan netizen Indonesia dan Malaysia menyerang akun tentara Israel.
“Masih bisa ditoleransi dalam konteks kebebasan berpendapat,” kata Usman kepada Katadata.co.id, Selasa (28/11).
Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen julid Anti-Israel Erlangga Greschinov mengatakan gerakan Julid Fi Sabilillah bertujuan melemahkan moril Israel, memerangi propaganda Zionis, dan memperkuat narasi pro-Palestina di media sosial.
“Target utama kami yakni para tentara dan aparat kepolisian Israel, warga atau badan yang membuat narasi anti-Palestina, dan menyebarluaskan gerakan ini seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia,” katanya dalam pengumuman di Twitter, Jumat (24/11).
INFORMASI PENTING
Demi tercapainya tujuan dalam operasi melawan Israel di jagat maya, berikut beberapa hal penting yang perlu diingat bagi para seluruh pejuang #JulidFiSabilillah.
Semoga dapat dijadikan pegangan dalam perjuangan kita.
Indonesia ????????, Malaysia ????????, Palestina ????????.… pic.twitter.com/wTGBbQu3hP— Erlangga Greschinov (@Greschinov) November 23, 2023
Para warganet Indonesia dan Malaysia itu memberikan counter-narratives dengan dua cara:
- Persuasif yakni berkomentar pro-Palestina, informasi fakta tentang Palestina
- Trolling seperti perisakan, hujatan, retasan, report massal pada akun-akun Zionis
Namun warganet Indonesia yang mengikuti gerakan Julid Fi Sabilillah diimbau untuk tidak membawa narasi antisemitisme seperti Holocaust, Nazi, Hitler, dan semacamnya. Teori konspirasi antisemitisme mengatakan bahwa Yahudi ingin membawa populasi minoritas tidak terdokumentasi ke negara-negara Barat untuk mengurangi mayoritas kulit putih.
“Sebab yang kami lakukan adalah melawan Zionisme dan kekejaman Israel, bukan bangsa atau ras Yahudi,” kata Greschinov.
Ia melanjutkan, gerakan Julid Fi Sabilillah bertujuan mendorong dan merangkul seluruh elemen masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Selain itu, saling mengingatkan dan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan perang dan kabar di Palestina.
Gerakan warganet itu juga mendukung pemberdayaan masyarakat Palestina pada aspek-aspek lain seperti penyaluran donasi dan lobi-lobi diplomatik demi tercapainya kemerdekaan Palestina.