Induk Usaha Louis Vuitton Gandeng Alibaba Garap Bisnis di Asia
Induk usaha merek mewah Louis Vuitton asal Perancis LVMH gandeng Alibaba Cloud untuk mengembangkan bisnisnya di Asia Tenggara. Dengan tujuan khusus untuk mendukung operasi Sephora dan DFS.
Direktur IT Grup dan CIO LVMH Franck le Moal mengatakan, saat ini LVMH memiliki lebih dari 30 Maison yang menggunakan Alibaba Cloud, dan perjalanannya dimulai di Tiongkok.
“Kami memperluas bisnis kami dengan Alibaba Cloud di Asia Tenggara, terutama untuk mendukung Sephora dan DFS di Asia Tenggara,” katanya dalam sebuah video wawancara dikutip Rabu (29/11).
Ia mengatakan, alasannya karena kedua merek tersebut juga sangat dekat dengan ekosistem Cina. “Jadi, memiliki ekosistem Tiongkok di Tiongkok, dan kekuatan ekosistem Tiongkok, serta ekosistem teknologi yang dekat dengan Tiongkok, sangatlah penting,” ujar dia.
LVMH memadukan teknologi dan kemewahan untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang imersif dan omnichannel bagi konsumen mewah global. Mulai dari ruang pamer digital, pembelian melalui video langsung, hingga presentasi produk 360°.
Selain itu, kedua entitas ini juga tengah meneliti potensi pemanfaatan Tongyi Qianwen, Large Language Model dari Alibaba dalam penerapan AI generatif.
Franck mengatakan, LVMH juga berinvestasi di platform untuk kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan dinilai akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan di sisi AI. “Kami juga mulai berinvestasi dengan Tongyi Qianwen di sisi AI generatif,” katanya.
Lebih lanjut, Franck mengungkapkan mengapa LVMH bermitra dengan Alibaba Cloud.
“Karena kami tahu bahwa Tiongkok menjadi dunia yang spesifik dalam dunia teknologi. Jadi, itulah alasan mengapa kami mulai bekerja sama dengan Alibaba Cloud empat tahun yang lalu, untuk menciptakan ekosistem yang kuat dan unik di Tiongkok,” ujar ia.
LVMH memang telah menjalin kemitraan dengan Alibaba Cloud sejak tahun 2019. Tujuannya adalah untuk merevolusi ritel mode mewah secara daring, dengan mengintegrasikan kecerdasan digital dan artificial intelligence (AI) di setiap tahapan eksperimen pelanggan.
Selain itu, kerja sama kedua perusahaan juga bertujuan untuk meningkatkan kelincahan dan ketahanan dalam rantai pasokan LVMH.
Cara LVMH Memanfaatkan Teknologi
Franck mengatakan, LVMH selalu menjadi pelopor, termasuk sebagian besar rumah mode sejak dulu. Ia menyatakan LVMH menempatkan fokus yang kuat pada inovasi dan kreativitas.
Perusahaan melihat teknologi sebagai alat yang kuat untuk meningkatkan pertukaran dan hubungan dengan para pelanggan.
Misalnya di LVMH Maisons, penting untuk memiliki keintiman dan interaksi yang kuat dengan pelanggan untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi. Perusahaan menilai pemanfaatan teknologi dapat memberikan kesempatan unik itu.
“Kami terus berinvestasi dalam virtual dan augmented reality, karena kami percaya bahwa fitur-fitur tersebut merupakan peluang yang sangat kuat bagi Maisons kami dan Grup untuk menciptakan pengalaman pribadi dengan para pelanggan,” ujarnya.
Pemanfaatan teknologi bagi LVMH juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan departemen internal perusahaan.
Teknologi seperti platform AI berbasis data dan solusi cloud dinilai menjadi pendorong yang kuat untuk kinerja manufaktur, rantai pasokan, dan pemasaran omnichannel LVMH.
“Kami sangat yakin bahwa teknologi merupakan pendorong yang kuat untuk membantu karyawan kami mencapai tujuan dan mengelola kinerja mereka dengan lebih baik,” tambah Franck.