Telkom Luncurkan Satelit Merah Putih 2, Saingi Starlink Elon Musk?
Telkom Indonesia melalui anak usaha Telkomsat meluncurkan Satelit Merah Putih 2 di Cape Canaveral, Florida pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 WIB. Apakah ini untuk menyaingi Starlink milik Elon Musk?
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan, Satelit Merah Putih 2 berada pada orbit Geostasioner Earth Orbit alias GEO. Jaraknya sekitar 36 ribu dari atas permukaan laut.
Sementara itu, Starlink milik Elon Musk berada pada orbit Low Earth Orbit atau LEO yang jaraknya lebih dekat dengan bumi.
“Jadi waktu tempuh atau latensi perjalanan signal GEO lebih lambat. Starlink lebih cepat,” kata Ririek dalam acara Press Conference Satelit Merah Putih 2, Rabu (21/2).
Telkomsat sudah bekerja sama dengan Starlink. Jadi, pelanggan yang membutuhkan internet dengan latensi kecepatan tinggi akan diarahkan untuk menggunakan internet satelit Starlink.
Jika tidak membutuhkan kecepatan yang terlalu tinggi, maka konsumen bisa menggunakan internet Satelit Merah Putih.
Pasar Starlink berfokus pada bandwith yang besar atau diatas 100 mbps. Pasar bandwith di bawah itu akan menjadi segmen Satelit Merah Putih 2.
“Jadi Starlink itu lebih cepat secara umum, tapi lebih mahal,” ujar dia. “Nah yang level berikutnya itu Satelit Merah Putih. Jadi tergantung pelanggan mau yang mana?”
Satelit Merah Putih 2 merupakan satelit ke-11 sekaligus pertama miliki Telkom Group yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite alias HTS, yang juga dikenal dengan broadband satelit.
Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf menjelaskan, teknologi HTS merupakan teknologi dengan desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak alias multi-spots beam. Dengan begitu, satelit ini mampu menghasilkan kekuatan pancar satelit yang besar di suatu area yang dilingkupi beam.
Kekuatan pancar satelit itu identik dengan besaran data yang mampu dikirim satelit ke lokasi tersebut.
“Satelit broadband ini memungkinkan sumber daya frekuensi yang dapat digunakan berulang alias frequency reusable, sehingga berpotensi menaikkan jumlah kapasitas yang dimiliki satelit HTS,” kata Lukman.
Lukman menjelaskan, secara desain coverage, Satelit Merah Putih 2 akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Posisi letak satelit ini akan berada di atas Pulau Kalimantan.
Satelit Starlink juga akan berada di Ibu Kota Nusantara yang berada di Kalimantan.
“Dalam konteks koordinasi satelit dan dalam konteks demand yang kami sasar, kami batasi sampai dengan wilayah indonesia,” kata Lukman.
Satelit itu diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX milik Elon Musk, dan akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur.