Bidik Target 9 Juta Talenta Digital, KSP Gandeng Perusahaan Jepang

Ameidyo Daud Nasution
12 Juni 2024, 22:00
talenta digital, moeldoko, ksp
KSP
Pertemuan KSP Moeldoko dengan Scent Store dari Jepang di Bina Graha, Jakarta, Rabu (11/6). Foto: KSP

Ringkasan

  • Kementerian ESDM menilai batu bara masih akan menjadi sumber energi utama di Indonesia untuk 10-20 tahun mendatang, bahkan mungkin hingga 40 tahun lagi, didukung oleh pertumbuhan PLTU, terutama di Asia Pasifik dimana 70% pembangkit PLTU baru disuplai oleh batu bara Indonesia.
  • Wilayah Asia Pasifik, termasuk Asia Timur-Selatan, memiliki permintaan listrik yang tinggi dengan pembangunan PLTU yang besar, menjadikan batu bara sebagai sumber energi dengan kapasitas dan pembangkit terbesar saat ini yang mencakup 76% termasuk rencana pengembangannya.
  • Total cadangan batu bara Indonesia diperkirakan mencapai 134 miliar ton, dengan sumber daya sebesar 99 miliar ton dan cadangan sebesar 35 miliar ton, memberikan umur ekstraksi batu bara hingga 60-70 tahun lagi. Namun, umur batu bara ini juga tergantung pada besarnya penerapan energi terbarukan (EBT) dan pencapaian target nol emisi pada 2060.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kantor Staf Kepresidenan menjajaki kerja sama dengan perusahaan teknologi asal Jepang yakni Scent Store untuk mengembangkan talenta digital Indonesia. Hal ini karena pemerintah mengejar target 9 juta talenta digital pada 2030.

Pimpinan Scent Store juga menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Bina Graha, Jakarta, Rabu (12/6). Dalam pertemuan tersebut, Scent Store menjanjikan mampu mencetak talenta digital RI.

"Kami tak hanya memperkenalkan teknologi baru, tapi untuk meningkatkan kapasitas SDM Indonesia," kata Direktur Representatif Scent Store, Alex Tsai, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/6).

Scent Store merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi pengubah aroma menjadi data digital. Nantinya, data tersebut akan diwujudkan lagi menjadi aroma.

Dalam pertemuan tersebut, Moeldoko sempat memuji teknologi yang dikembangkan Scent Store. Teknologi ini menggunakan analisis, digitalisasi, penyimpanan data, hingga sintesis aroma lewat sebuah aplikasi.

Cara kerjanya: pengguna mengunduh aplikasi penyimpan data aroma. Setelah itu, mereka harus menghubungkan aplikasi dengan perangkat penyebar atau diffuser. Pengguna lalu langsung bisa mencium aroma dari data yang sama dengan aroma asli.

"Tidak pernah dibayangkan, dari indra penciuman bisa disalurkan jadi data digital," katanya.

Ia lalu meminta Scent Store membantu pengembangan talenta digital Indonesia. Apalagi RI baru bisa mencetak 100 ribu hingga 200 ribu talenta per tahun, jauh dari kebutuhan yakni 600 ribu per tahun.

"Kami harapkan kerja sama ini bisa diwujudkan dalam langkah konkret," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...