Robot Mati Diduga Bunuh Diri di Korea Selatan
Robot yang bekerja untuk Dewan Kota Gumi, Korea Selatan ditemukan mati atau tidak aktif di dasar tangga setinggi dua meter sekitar pukul 4 sore dua pekan lalu (20/6). Warga setempat menyebut insiden ini sebagai kasus bunuh diri robot pertama di negara itu.
Menurut laporan dari The Daily Mail, saksi mata mengatakan bahwa robot yang dijuluki 'Robot Supervisor' itu berputar-putar di satu tempat selama beberapa menit sebelum jatuh.
Pejabat dewan kota mengumpulkan potongan-potongan robot yang hancur untuk dianalisis dan dikirim kembali ke pabrik pembuat yakni Bear Robotics, yang berpusat di California.
Robot Supervisor adalah salah satu robot pertama yang digunakan di Gumi. Robot ini hadir pada Agustus 2023.
Federasi Robotika Internasional mengungkapkan, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang masif menggunakan robot. Perbandingannya satu robot industri untuk setiap sepuluh karyawan manusia.
Robot Supervisor memiliki kartu karyawan dan bekerja dari jam 9 pagi hingga 4 sore, sama seperti karyawan lainnya. Berbeda dengan kebanyakan robot yang terbatas pada satu lantai, robot ini dapat berpindah antar-lantai dan menggunakan lift tanpa bantuan manusia.
“Robot tersebut membantu pengiriman dokumen harian, promosi kota, dan menyampaikan informasi” kata pejabat kota Gumi dikutip dari Indian Express, Jumat (12/7).
Sebelumnya, sempat viral video robot berulang kali memindahkan kotak-kotak dari rak ke ban berjalan, lalu ambruk di tengah perhatian puluhan orang dalam acara pameran dagang industri manufaktur dan rantai pasokan di Chicago pada Maret 2023.
Robot ambruk viral itu bernama Digit milik perusahaan robotika Amerika, Agility Robotics.
Robot Digit dideskripsikan sebagai robot multiguna pertama yang berpusat pada manusia yang dibuat untuk pekerjaan logistik, termasuk penanganan material curah di dalam gudang dan pusat distribusi.
Wakil presiden komunikasi untuk Agility Robotics Liz Clinkenbeard mengungkapkan alasan perusahaan membagikan video robot yang ambruk tersebut.
“Setelah demonstrasi publik Digit yang sangat sukses, kami ingin menunjukkan bahwa Digit memang jatuh beberapa kali, bahwa itu adalah bagian normal dari teknologi baru apapun, dan itu bukan masalah besar,” kata Liz dikutip dari FRANCE 24 Observers.
Liz mengatakan, robot ambruk karena ada bug perangkat lunak atau kesalahan sensor kecil. Ia membantah bahwa robot dapat membuat keputusan sendiri.
“Kita harus berhati-hati agar tidak memanusiakan mesin secara berlebihan atau menganggap mesin tersebut memiliki maksud tertentu. Meskipun Digit terlihat seperti manusia, pada kenyataannya Digit adalah komputer yang dapat melakukan pekerjaan fisik, dan mengikuti program. Digit jelas tidak memiliki maksud seperti manusia,” ujar dia.