Gelar Think 2024, IBM Dorong Dunia Usaha Tingkatkan Tata Kelola Penggunaan AI

Ira Guslina Sufa
15 Agustus 2024, 06:20
Ilustrasi Artificial Intelligence
Unsplash
Ilustrasi Artificial Intelligence
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

SINGAPURA -- Rendahnya penetrasi penggunaan artificial intelligence (AI) di kawasan ASEAN menjadi perhatian perusahaan teknologi terkemuka dunia IBM. Merujuk hasil studi terkini yang dilakukan IBM, baru 17% entitas di ASEAN yang menggunakan AI. 

General Manager IBM ASEAN, Catherine Lian, mengatakan situasi ini tidak berbanding lurus dengan pengakuan 85% pemangku kebijakan di ASEAN atas manfaat yang dapat diambil dari penggunaan AI. Ia menyebut berdasarkan studi  "AI Readiness Barometer" yang dilakukan Ecosystm atas nama IBM ditemukan adanya kesenjangan signifikan antara optimisme organisasi terhadap  AI dengan penerapan di lapangan. 

“Kami melihat perlunya membangun kolaborasi tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Catherine dalam diskusi media menjelang pelaksanaan Think, Rabu (14/8). 

Think merupakan agenda berkala yang digelar IBM untuk mendorong pemanfaatan AI bagi dunia usaha dan enterprise dengan lebih tepat guna. Kali ini Think digelar pada 14-15 Agustus 2024 bertempat di Sands Expo and Convention Centre Singapura. 

Catherine mengatakan tantangan terbesar pengembangan AI di ASEAN adalah belum tersedianya sumber daya manusia yang memiliki skill dalam menerapkan AI dengan optimal. Karena itu ia mengatakan IBM menaruh minat besar untuk membantu perusahaan melakukan pemanfaatan AI dengan menyesuaikan produk dengan kebutuhan masing-masing sektor. 

"Manfaat nyata bagi organisasi terletak pada skala AI untuk mempercepat inovasi dan produktivitas, dan studi ini menyarankan cara untuk maju,” ujar Catherine lagi. 

Ia menyorot masih adanya kekeliruan paradigma dari para pemimpin perusahaan terutama di ASEAN yang terlalu percaya diri dalam memanfaatkan AI. Padahal menurut Catherine perusahaan perlu memperhatikan strategi yang menyeluruh termasuk dalam pengelolaan data dan tata kelola agar AI dapat digunakan dengan bertanggung jawab dan etis. 

“Tanpa pondasi yang kuat, organisasi berisiko melakukan implementasi yang hanya berfokus pada kemampuan teknologi tetapi gagal mempertimbangkan dampak jangka panjang pada bisnis," ujar Catherine lagi. 

Dalam risetnya, Ecosystm mengumpulkan data tentang kesiapan organisasi dalam menerapkan AI dan menilai kematangan strategi berdasarkan empat kriteria. Riset berfokus pada budaya dan kepemimpinan, keterampilan dan SDM, pondasi data, dan kerangka tata kelola. 

Diskusi median TBM Think 2024
Diskusi median TBM Think 2024 (Istimewa)

Tingkatkan Keahlian 

Chief Executive Officer Ecosystm Ullrich Loeffler mengatakan sebagian besar perusahaan  kekurangan keahlian untuk memanfaatkan potensi yang seharusnya didapat dari pemanfaatan AI. Dua pertiga dari sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam pengelolaan AI tersebar di banyak departemen sehingga membuka ruang inkonsistensi. 

"Jalan menuju kesuksesan AI dimulai dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan potensi hambatan dalam organisasi untuk mengintegrasikan peran AI,” ujar Ullrich. 

Sebagai bagian dari upaya mendukung perbaikan tata kelola AI di perusahaan, Ullrich mengatakan IBM membuka diri untuk bekerja sama dengan lebih banyak pelaku usaha. Tim IBM akan membantu para pengambil kebijakan untuk mengoptimalkan alur kerja dengan membangun sistem kerja yang lebih efisien. 

Adapun gelaran Think 2024 menampilkan beberapa kegiatan yaitu Watsonx Your Business yang  memberi pengalaman imersif tentang bagaimana AI generatif digunakan untuk mempercepat inovasi dan meningkatkan produktivitas dalam berbagai fungsi bisnis. Selanjutnya ada Showcase yang menjelaskan bagaimana teknologi IBM dapat mentransformasi operasional bisnis.

Kegiatan lainnya adalah I4 Studio yang memamerkan Solusi Robot Concierge Cerdas menggunakan IBM Watsonx. Selanjutnya juga ada sesi konsultasi yang menjembatani perusahaan untuk merancang AI yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. 

General Manager IBM Asia Pacific Hans Dekkers mengatakan selama ini IBM telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dan pemerintah dari berbagai negara untuk mendorong pemanfaatan AI yang lebih efisien. Ia yakin penggunaan AI yang tepat sasaran akan mendorong produktivitas dan membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif. 

“Kami memberikan solusi dengan best teknologi pada orang-orang terbaik untuk mengelola tantangan menjadi peluang,” ujar Hans.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...