Pelajar SMK Pontianak Berhasil Luncurkan Roket Amatir Pertama di Indonesia

Kamila Meilina
19 Maret 2025, 14:45
Pelajar SMKN 4 Pontianak berhasil meluncurkan roket amatir pertama di Indonesia
LinkedIn Pasifik Satelit Nusantara
Pelajar SMKN 4 Pontianak berhasil meluncurkan roket amatir pertama di Indonesia

Ringkasan

  • LSD diperluas menjadi 2,75 juta hektar, mencakup 20 provinsi dari sebelumnya hanya 8 provinsi, karena dinilai efektif menekan alih fungsi lahan sawah. Perpres Nomor 59/2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah perlu direvisi karena adanya perubahan struktur pemerintahan.
  • Penetapan LSD dan LP2B penting untuk mengendalikan alih fungsi lahan sawah, di mana LP2B memberikan perlindungan permanen. Sejak penerapan LSD, alih fungsi lahan sawah menurun signifikan, namun perlu diimbangi dengan penetapan LP2B untuk perlindungan jangka panjang.
  • Penyusutan lahan sawah disoroti sebagai penyebab kenaikan harga beras, bukan El Nino. Luas sawah memang sempat naik tipis, tetapi penyusutan signifikan pernah terjadi sebelumnya dan dikhawatirkan akan terus berlanjut, sehingga perlu upaya peningkatan produksi padi.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pelajar SMKN 4 Pontianak berhasil meluncurkan roket amatir pertama di Indonesia, dengan ketinggian hampir satu kilometer atau km. Tim Mengangkasa yang terdiri dari tiga siswa ini berada di bawah binaan PT Pasifik Satelit Nusantara atau PSN. 

Peluncuran itu merupakan bagian dari misi Bridge kedua, yang mencakup tiga kali peluncuran. Pada peluncuran hari pertama, roket Nusantara berhasil melesat hingga ketinggian 903 meter, dan bahkan diperkirakan mencapai satu km berdasarkan pengamatan visual. 

"Sangat sesuai dengan ekspektasi. Kami mencapai apogee target yaitu hampir satu km dengan engine yang ternyata cukup prima," kata Space Technology Engineer PSN dan mentor tim Roket Nusantara Afiq Hendika Sulistya, dikutip dari LinkedIn Pasifik Satelit Nusantara, Rabu (12/3). 

Tim Mengangkasa bekerja sama dengan tim Bamtara Pans, yang memberikan dukungan dengan menyumbangkan satelit Kensat sebagai muatan roket. Peluncuran ini merupakan kelanjutan dari peluncuran roket Bridge pertama pada Januari.

Tim Mengangkasa melakukan persiapan matang dan pengujian ulang terhadap seluruh komponen roket, mulai dari sistem avionik, propelan, parasut roket, ignitor, hingga perangkat detonator. Untuk meminimalkan risiko kegagalan, tim menerapkan strategi baru, yaitu memasang mesin roket setelah roket terpasang di rel.

"Target utama, kami berhasil meluncur dengan ketinggian apogee sekitar 700 meter. Kedua, kami bisa mendapatkan data dari roket, terutama dari pergerakannya, ketinggiannya, dan arahnya," kata Afiq. 

Meskipun sempat mengalami kendala pada perangkat ignitor, kedua peluncuran di hari pertama berhasil dilaksanakan. Data telemetri mencatat bahwa roket ketiga mencapai ketinggian sekitar 800 meter, sementara roket keempat melesat hingga 903 meter.

"Hasil peluncuran pada roket kali ini sangat memuaskan, karena kami membuktikan bahwa desain kita lumayan stabil, dan juga saat diluncurkan pada kesempatan kali ini, roket kita alhamdulillah mencapai target," ujar anggota tim Roket Nusantara dari SMKN 4 Pontianak, Daris Cahyo Adi. 

Ia mengungkap Tim Mengangkasa akan melakukan evaluasi terhadap sistem penyebaran parasut untuk peluncuran selanjutnya. Mereka berharap peluncuran final roket Nusantara selanjutnya berjalan sukses, dengan semua target tercapai dan data yang diperoleh dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...