Puluhan Robot Humanoid Ikut Lomba Maraton di Cina, Catatkan Sejarah Baru 

Kamila Meilina
21 April 2025, 14:42
Robot humanoid
YouTube Auto Garage
Robot humanoid
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 21 robot humanoid untuk pertama kalinya di dunia berpartisipasi dalam Yizhuang Half Marathon di Beijing pada Sabtu lalu. Robot-robot tersebut bergabung dengan ribuan pelari manusia menempuh jarak 21 kilometer.

Berbagai robot dari produsen Cina seperti DroidUP dan Noetix Robotics hadir dengan beragam ukuran dan desain. Beberapa pejabat Beijing sebelumnya menggambarkan acara ini menyerupai kompetisi balap mobil karena kompleksitas teknis dan navigasi yang dibutuhkan.

Beberapa di antaranya memiliki tinggi di bawah 120 cm, ada juga yang menjulang hingga 1,8 meter. Satu perusahaan bahkan memamerkan robot yang nyaris menyerupai manusia, lengkap dengan fitur feminin serta kemampuan mengedipkan mata dan tersenyum.

Persiapan intensif para robot ini sebelumnya dilakukan oleh sejumlah perusahaan dengan pengujian selama berminggu-minggu sebelum hari perlombaan tiba. Pejabat Beijing sendiri menggambarkan acara ini lebih menyerupai kompetisi balap mobil, mengingat kompleksitas yang melibatkan tim teknisi dan navigasi untuk memastikan kelancaran para pelari mekanik ini.

"Robot-robot itu berjalan dengan sangat baik, sangat stabil ... Saya merasa saya menyaksikan evolusi robot dan AI,” kata penonton yang bekerja di kecerdasan buatan, He Sishu, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/4).

Selama perlombaan, robot-robot tersebut didampingi oleh pelatih manusia, yang beberapa di antaranya terlihat memberikan dukungan fisik terhadap mesin robot.

Robot Tiangong Ultra dari Pusat Inovasi Robotika Manusia Beijing berhasil menjadi pemenang di kategori robot dengan catatan waktu 2 jam 40 menit. Sebagai perbandingan, pemenang kategori putra manusia mencatatkan waktu 1 jam 2 menit.

Pusat Inovasi Robotika Humanoid Beijing sebagian besar dimiliki oleh perusahaan milik negara, sebesar 43%, dengan raksasa teknologi Xiaomi dan perusahaan robot humanoid UBTech masing-masing memegang sisa saham yang sama.

Kepala Petugas Teknologi pusat robotika, Tang Jian, menjelaskan performa Tiangong Ultra didukung oleh desain kaki yang panjang dan algoritma yang meniru cara manusia berlari maraton.

Ia juga mengklaim tidak ada perusahaan robotika Barat yang mencapai prestasi serupa. Tang menambahkan bahwa robot tersebut hanya memerlukan tiga kali penggantian baterai selama balapan.

Meskipun demikian, beberapa robot mengalami kendala. Satu robot terjatuh di garis start, sementara robot lain menabrak pagar beberapa meter setelah memulai lari.

Partisipasi robot humanoid dalam maraton bersama manusia ini merupakan yang pertama kalinya, meskipun robot serupa telah muncul dalam acara maraton di Cina dalam setahun terakhir.

Cina berharap investasi di industri robotika dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, beberapa analis meragukan apakah partisipasi dalam maraton merupakan indikator yang valid dari potensi industri tersebut.

Profesor ilmu komputer, kecerdasan buatan, dan robotika dari Universitas Negeri Oregon, Alan Fern, berpendapat bahwa klaim pejabat Beijing mengenai perlombaan ini yang membutuhkan terobosan AI tidak akurat.

Menurutnya, teknologi berjalan robot humanoid telah dikembangkan lebih dari lima tahun lalu dan demonstrasi semacam ini lebih fokus pada kemampuan fisik daripada kegunaan praktis atau kecerdasan dasar.

Menanggapi pandangan tersebut, Tang Jian menyatakan bahwa fokus ke depan adalah pada aplikasi industri robot humanoid di pabrik, bisnis, dan rumah tangga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...