Tesla Bantah Akan Lengserkan Elon Musk dari Posisi CEO

Desy Setyowati
2 Mei 2025, 11:33
Elon Musk, tesla,
Instagram @elonmusk
Elon Musk
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pimpinan Tesla Robyn Denholm membantah laporan Wall Street Journal bahwa dewan perusahaan telah memulai proses pencarian CEO baru untuk menggantikan Elon Musk. Rumor ini muncul ketika laba pesaing BYD ini anjlok 71%, sehingga harga saham melorot.

Wall Street Journal melaporkan pada Rabu (30/4) waktu setempat bahwa dewan Tesla menghubungi firma penempatan eksekutif pada Maret untuk mencari pengganti Elon Musk, mengutip beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya.

Denholm mengatakan dalam unggahan di akun resmi Tesla di media sosial X bahwa klaim tersebut sama sekali salah. “Dewan direksi sangat yakin akan kemampuan (Elon Musk) untuk terus melaksanakan rencana pertumbuhan yang menarik di masa mendatang,” kata dia dikutip dari CNN Internasional, Kamis (1/4).

Wall Street Journal melaporkan, sekitar waktu yang sama ketika dewan direksi mulai mencari calon CEO baru, para direktur memberi tahu Elon Musk bahwa ia perlu menghabiskan lebih banyak waktu di perusahaan.

Setelah laporan Wall Street Journal muncul, pasar mulai menyoroti Elon musk yang menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja untuk inisiatif Departemen Efisiensi Pemerintah Gedung Putih yang diberi nama DOGE.

Elon Musk menanggapi pemberitaan tersebut. “Ini pelanggaran etika yang sangat buruk, bahwa Wall Street Journal menerbitkan artikel palsu yang disengaja dan gagal menyertakan penyangkalan tegas sebelumnya oleh dewan direksi Tesla,” kata orang terkaya di dunia versi Bloomberg itu melalui X pada Kamis (1/5).

Akan tetapi, Wall Street Journal menyampaikan mereka sudah berupaya menghubungi pihak-pihak terkait, namun tidak mendapatkan jawaban hingga laporan diberitakan.

Laba Tesla Anjlok, Harga Saham Melorot

Tesla mengumumkan laba kuartal pertama anjlok 71% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi US$ 409 juta. Harga saham perusahaan juga tercatat melorot 45% sejak awal tahun.

Pendapatan juga turun 9% yoy menjadi US$ 19,34 miliar. Penghasilan dari bisnis otomotif bahkan merosot 20% menjadi US$ 14 miliar.

Tesla menjelaskan penurunan pendapatan otomotif disebabkan oleh strategi perusahaan memperbarui lini produksi di empat pabrik. Pesaing BYD ini mulai membuat versi baru SUV Model Y.

Penyebab lainnya yakni harga jual yang turun dan pengeluaran untuk promosi alias insentif, sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional.

Awal tahun ini merupakan awal yang berat bagi Tesla, dengan CEO Elon Musk yang menghabiskan sebagian besar waktunya di DOGE Gedung Putih.

Belum lagi, Presiden Amerika Donald Trump menerapkan tarif impor tinggi yang dapat memengaruhi penjualan Tesla. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa biaya akan naik untuk suku cadang dan bahan yang penting bagi produksi kendaraan listrik, termasuk peralatan manufaktur,  kaca otomotif, papan sirkuit cetak, dan sel baterai.

CFO Tesla Vaibhav Taneja mengakui penjualan terkena dampak vandalisme terkait protes masyarakat terhadap kebijakan Donald Trump.

"Banyak spekulasi mengenai alasan penurunan pengiriman kendaraan pada kuartal pertama," katanya. "Dampak negatif dari vandalisme dan permusuhan yang tidak beralasan terhadap merek dan karyawan kami berdampak di pasar tertentu."

Tesla menahan diri untuk tidak menjanjikan pertumbuhan tahun ini. Perusahaan mengatakan akan meninjau kembali panduan keuangan keseluruhan 2025, pada laporan kuartal II.

Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintah dan Serius Jadi CEO Tesla

Dalam pertemuan dengan investor pekan lalu, Elon Musk mengakui ada beberapa reaksi keras selama dirinya bekerja di pemerintahan Amerika. Ia berjanji akan mundur dari pekerjaannya di DOGE pada Mei.

"Alokasi waktu saya untuk DOGE akan berkurang secara signifikan," kata Elon Musk kepada investor. "Mulai bulan depan (Mei), saya akan mengalokasikan lebih banyak waktu saya untuk Tesla."

Analis yang dipimpin oleh Dan Ives, kepala penelitian teknologi global di perusahaan jasa keuangan Wedbush Securities, mengatakan Elon Musk melakukan hal yang benar dengan berkomitmen kembali menjadi CEO Tesla sepenuhnya.

“Ia juga berkomitmen untuk tetap memegang jabatan ini selama setidaknya lima tahun,” kata analis. "Situasi Elon Musk di DOGE ini sudah mencapai titik kritis, tetapi kami percaya bahwa kepala yang lebih dingin kini telah menang dan bahwa dewan direksi sekarang tidak secara aktif mencari pengganti Elon Musk sebagai CEO dan situasi kode merah ini sekarang sudah berlalu.”

Dalam rapat kabinet pada Rabu (30/4), Presiden Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Elon Musk atas pengabdiannya dalam peran pemerintahan, yang secara resmi akan segera berakhir.

"Anda telah diperlakukan tidak adil, tetapi sebagian besar orang di negara ini sangat menghormati dan menghargai Anda. Semua orang seluruh ruangan ini dapat mengatakan itu dengan sangat tegas. Anda benar-benar telah memberikan bantuan yang luar biasa," kata Trump kepada Elon Musk. "Anda diundang untuk tinggal selama yang Anda inginkan. Pada suatu saat, saya kira, dia ingin kembali ke rumah untuk mengendarai mobilnya."

Elon Musk, yang mengenakan topi di atas topi lainnya, menyindir Trump. “Nah, Tuan Presiden, Anda tahu mereka bilang saya memakai banyak topi,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...